matraciceni.com

Luhut Sebut Raksasa Tekstil China Mau Investasi di RI, Kemenperin Belum Tahu

Pengunjung memerhatikan mesin tekstil dan garmen yang ditampilkan dalam pameran Indo Intertex ke-20 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Pameran internasional teknologi tekstil dan garmen terbesar di Asia Tenggara itu diikuti 600 perusahaan dari 16 negara yang berlangsung hingga 23 Maret 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Spt.
Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY

Jakarta -

Kementerian Perindustrian merespons kabar masuknya investor tekstil China yang sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif, pihaknya baru mendapat kabar tersebut dari media.

Ia menyebut belum ada pembicaraan sesama pemerintah terkait rencana investasi tersebut. Sebelumnya, Luhut menyebut investor tersebut akan membangun pabrik di Kertajati, Jawa Barat.

"Saya baru baca berita dari kawan-kawan media, kalo dari sesama pemerintah belum," katanya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Febri masih mempertanyakan di level mana mereka akan menanamkan modalnya. Jika di sektor tekstil hilir, kata dia, kondisi di dalam negeri tergolong sudah jenuh.

"Pertanyaannya kan di mana mereka akan investasi? Di hulu, intermediate, apa di hilir? Kalau di hilir menurut kami sudah jenuh. Hilir itu maksudnya pakaian jadi, konveksi, kan di kawasan berikat sudah banyak tuh industri pakaian jadi," bebernya.

ADVERTISEMENT

"Di luar kawasan berikat banyak industri pakaian jadi yang levelnya industri pakaian jadi menengah kecil. Mereka mau investasi tekstilnya atau di hulu? Ini elas dulu. Kalau mau investasi di hilir, aduh. Apalagi kalau di intermediate," tambah dia.

Soal kabar investasi itu dapat menyerap banyak tenaga kerja, Febri cukup mengapresiasi. Tapi dia tetap menekankan kejelasan investasi dari rencana tersebut.

"Ya bagus lah. Apakah di hulu, intermediate, atau hilir," tuturnya.

Sebelumnya, Luhut mengaku tertarik dengan rencana investasi tersebut, terlebih soal perlakukannya ke 108 ribu karyawannya. Rencananya, perusahaan yang belum dibocorkan identitasnya itu akan membangun pabrik di wilayah Kertajati, Jawa Barat.

"Kemarin misalnya menarik, ada 1 perusahaan garmen, tekstil dari China mau investasi di Indonesia. Tadi pagi dia datang ke saya, saya terima pagi di kantor. Mereka mau buka Industri. Itu pegawainya saya senang, dia bilang ke kami 108 ribu dikasih asrama, dikasih tempat tinggal, kasih rumah. Itu dia mau bangun, kita usulkan tadi pagi di Kertajati, dekat (pabrik) BYD yang dibangun," ungkapnya dalam CNBC MINDialogue: Supply Chain Dynamic in Critical Minerals Geopolitical di Soehanna Hall, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Menanggapi rencana ini, Luhut langsung menghubungi Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mengurus perizinan tanah. Targetnya proses konstruksi akan dibangun sekitar bulan depan.

(ily/rrd)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat