matraciceni.com

Luhut Sebut Mustahil AS Kembangkan Kendaraan Listrik tanpa RI

Luhut Resmi Buka Hub Space  X KAI Expo 2023
Foto: Andhika Prasetia

Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia memegang kunci untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dunia. Menurutnya, Amerika Serikat (AS) pun tidak mungkin mengembangkan ekosistem EV di negaranya tanpa Indonesia.

"AS pun meningkatkan EV 11 kali pada tahun 2030, tanpa Indonesia tidak akan bisa terjadi. Saya sampaikan ke teman-teman AS, saya katakan impossible kalian meningkatkan 11 kali dari apa yang ada sekarang tanpa Indonesia," katanya dalam CNBC MINDialogue: Supply Chain Dynamic in Critical Minerals Geopolitical di Soehanna Hall, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Terlebih Indonesia memegang kontrol atas nikel dunia dengan cadangan mendekati 70%. Nikel merupakan salah satu komponen penting dalam produksi baterai kendaraan listrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena Indonesia mengontrol mungkin dekat 70% dari nikel ore dunia," tambah Luhut.

Pada kesempatan itu, Luhut juga menyinggung AS yang masih tertinggal dari China dalam hal pengembangan smelter selama 9 tahun. Meskipun AS memiliki modal, kata Luhut, tapi mereka tidak bisa membeli waktu.

ADVERTISEMENT

"Itu fakta, terlepas dari uang, kalian ketinggalan 9 tahun. Ini diakui Tesla bahwa mereka ketinggalan 9 tahun dari China. Walau kalian punya uang kalian tidak bisa membeli waktu. Saya pikir pembicaraan itu harus jelas, kita harus offensive juga kepada mereka. Hei, kita ini bukan negara-negara yang bisa kau atur-atur saja. Kita punya pendirian karena kita harus survive," tegasnya.

Luhut bersyukur Indonesia sudah melakukan hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah bagi Indonesia. Menurutnya hilirisasi nikel menjadi salah satu kekuatan Indonesia.

"Market besar itu di ASEAN, Indonesia yang paling besar, paling kaya di sana. Kita bersyukur melakukan downstreaming beberapa tahun. Kita sudah lihat buahnya, ekspor tahun lalu hampir US$ 40 miliar dan saya pikir 2030 dari downstreaming ini bisa US$ 70 miliar. ITu baru nikel ore. Nah itu yang memberikan kekuatan pada kita," tutup Luhut.

Lihat juga Video: Jokowi Kunjungi Gelaran PEVS: Ekosistem Kendaraan Listrik Segera Terbangun

[Gambas:Video 20detik]




(ily/rrd)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat