matraciceni.com

Terbang ke China, Menperin Bujuk Wuling-Chery Genjot Investasi

Wuling Kawal Delegasi d World Water Forum 2024 di Bali.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.Foto: Agus Gumiwang (Eva/)

Jakarta -

Investasi merupakan instrumen penting bagi keluar masuknya arus modal dari dalam maupun luar negeri untuk ditanamkan pada sektor-sektor yang berpotensi menghasilkan keuntungan ekonomis.

Oleh sebab itu Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita terbang ke China dan mendorong peningkatan investasi industri otomotif Negeri Tirai Bambu di Indonesia. Menperin ingin ekspor kendaraan bermotor berbasis listrik China yang diproduksi di Indonesia dapat meningkat.

Tercatat empat perusahaan yang ditemui Menperin menyambut baik harapan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor, baik melalui penambahan volume maupun negara tujuan ekspor dari pabrik-pabriknya di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah Indonesia telah menetapkan target produksi electric vehicle (EV) pada tahun 2030 sebesar 600.000 unit. Perusahaan juga sepakat untuk menjadikan Indonesia sebagai hub basis produksi EV stir kanan, untuk diekspor ke 54 negara pengguna mobil stir kanan," ujar Menperin dalam keterangan tertulis Jumat (14/6/2024).

Menperin juga mendorong para pelaku industri otomotif asal China dapat melibatkan produsen komponen dalam negeri dari hulu ke hilir, sehingga mewujudkan seluruh mata rantai produksi berada di Indonesia. Untuk itu, Menperin mendukung pemanfaatan insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia dalam berinvestasi.

ADVERTISEMENT

Pada Mei 2024 PT Neta Auto Manufacturing Indonesia telah memproduksi Neta V-II dengan TKDN mencapai 40% dan berencana untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sampai dengan 60% pada tahun 2025. Perusahaan juga menargetkan penjualan sebesar 10.000 unit per tahun.

Pada pertemuan dengan SAIC GM Wuling Automobile Company, Menperin mengapresiasi kinerja perusahaan tersebut yang telah mampu mengekspor produk EV-nya ke 11 negara dan menjadikan Indonesia sebagai fasilitas produksi industri otomotif terbesar di luar China.

"Pemerintah Indonesia mengharapkan agar Wuling dapat menjajaki peningkatan pasar ekspor terutama untuk produk EV agar semakin menegaskan target Indonesia sebagai basis produk EV di ASEAN dan dunia," ujar Agus.

Selanjutnya, pada pertemuan dengan Chery Automobile, Cherry berencana untuk melakukan riset produksi mobil PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) di Indonesia. Berkaca pada pasar di negeri asalnya, jumlah penjualan mobil PHEV lebih populer, karena persoalan terkait ketersediaan dapat diselesaikan.

Pembakaran bahan bakar pada mobil PHEV juga jauh lebih ekonomis dari mobil HEV (hybrid electric vehicle). Cherry telah menyampaikan komitmennya untuk memproduksi kendaraan EV dengan total 100.000 unit pada tahun 2030.

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan apresiasi kepada SOKONINDO yang telah meluncurkan produk kendaraan listrik di Indonesia dan mengharapkan untuk dapat memperbanyak line up produksi kendaraan listrik dengan membawa model EV dari principal ke Indonesia.

"Kami juga mendorong kepada semua perusahaan asal China untuk ambil bagian dalam pengembangan kendaraan elektrifikasi dan mendukung ekosistem EV di Indonesia. Negara ini merupakan pasar yang potensial bagi empat perusahaan tersebut, dan peluang menjadikan Indonesia sebagai hub produksi dan ekspor EV terbuka lebar," imbuhnya.

Keempat produsen kendaraan EV asal China tersebut telah dan akan berproduksi di Indonesia. Saat ini Sokon memiliki kapasitas produksi 50 ribu unit. Kapasitas produksi SGMW mencapai 120 ribu unit. Sedangkan Cherry berencana memproduksi dengan kapasitas 8.000 unit melalui fasilitas manufaktur,begitu pula Neta yang rencana produksinya sebesar 9.300 unit.

(ily/hns)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat