matraciceni.com

Bahlil Ungkap Penghambat RI Geber Produksi Baterai Mobil Listrik

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia - Foto: Dok. Istimewa

Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan kuliah umum di University of Melbourne, Australia pada Senin malam (13/5). Pada kesempatan itu, Bahlil juga menyampaikan fokus pemerintah dalam membangun hilirisasi dalam negeri melalui pembangunan industri baterai mobil listrik.

Menurutnya upaya tersebut banyak mendapat tentangan dari negara-negara Eropa yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah Indonesia.

"Indonesia membutuhkan leadership yang kuat, keberanian yang kuat, dan konsistensi. Tidak ada cara lain untuk kita menjadi negara maju, selain hilirisasi. Tidak bisa pakai cara-cara lama," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (14/5/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuliah umum di University of Melbourne merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Sydney, berkolaborasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne dan PPIA University of Melbourne, mengusung tema "Indonesia on the Global Stage: Enhancing Competitiveness in the ASEAN Investment Arena".

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga merupakan momentum untuk membangun jejaring antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha dalam mendukung visi pembangunan ekonomi Indonesia ke depan.

ADVERTISEMENT

Bahlil memberi semangat kepada 180 mahasiswa di wilayah Melbourne dan masyarakat Indonesia setempat yang hadir untuk belajar jadi pengusaha. Menurutnya, menjadi pengusaha dapat membantu penciptaan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian, dan pada akhirnya memajukan tanah air.

"Ini negara memanggil generasi kalian untuk jadi pengusaha. Saya yakin teman-teman ke depan akan jadi generasi penerus yang memenangkan pertarungan dengan negara-negara lainnya," ujar Bahlil.

Dia juga menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat, keberanian, dan juga konsistensi.

(ily/kil)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat