matraciceni.com

Bahlil Buka-bukaan Ada Pihak yang Jegal Hilirisasi RI

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia - Foto: Ilyas Fadilah/

Jakarta -

Pemerintah tengah mendorong hilirisasi sumber daya alam, salah satunya nikel di Tanah Air. Namun, upaya untuk mendorong hilirisasi ini bukan tanpa kendala. Ada pihak yang mencoba menjegal upaya hilirisasi tersebut.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, hilirisasi nikel yang mendongkrak nilai ekspor Indonesia dari US$ 3,3 miliar pada 2017 menjadi US$ 30 miliar di 2022. Namun kebijakan Indonesia tersebut digugat Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.

Bahlil lalu mengungkap alasannya. Dia menerangkan, dunia akan beralih ke kendaraan listrik. Sementara, dalam kendaraan listrik, sebanyak 40% komponennya merupakan baterai. Bahlil mengatakan, Indonesia memiliki sebagian besar bahan baku baterai kendaraan listrik tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa kita dibawa ke WTO? Ini saya mau sampaikan rahasianya. Sekarang kan dunia lagi mendorong green energi, green industri. Pemanasan global, cuaca, emisi rumah kaca, kita tinggi sekali. Dan sekarang di Jakarta polusinya tinggi sekali. Maka ke depan fosil, batu bara akan ditinggalkan. 2030 mobil-mobil di dunia akan hampir pakai mobil listrik," jelas Bahlil, seperti disiarkan di YouTube Kementerian Investasi/BKPM, dikutip Rabu (23/8/2023) lalu.

"Dan mobil listrik komponennya 40% baterai, 60% rangkanya. Baterai ini bahan bakunya ada 4, nikel, kobalt, mangan, dan lithium. Di Indonesia kita punya 3, yang kita tidak punya lithium. Inilah politik luar negeri dunia agar memaksa kita untuk industri kita tidak berkembang di Indonesia," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Meski kalah dalam gugatan tersebut, kata Bahlil, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan untuk tidak mundur. Menurutnya Indonesia tidak boleh kalah pada negara manapun yang memberikan tekanan, sehingga Indonesia mengajukan banding di WTO.

Indonesia, lanjutnya, terus berupaya mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri. Sejumlah perusahaan raksasa digandeng, termasuk LG dari Korea Selatan, CATL China, hingga BASF dari Jerman.

"Kita ingin jadikan Indonesia salah satu negara industri baterai mobil terbesar dunia. Ini rahasia dari kegamangan global kenapa kita dipenetrasi," tegas Bahlil.

Bahlil juga menegaskan jika hilirisasi memberikan dampak ke daerah sebab akan tercipta pembukaan lapangan kerja. Indonesia sendiri terus mengejar peningkatan pendapatan per kapita yang ditargetkan menyentuh angka US$ 10-11 ribu dolar dalam 10 tahun.

"Rumus itu hanya satu, salah satunya penciptaan nilai tambah lewat hilirisasi. Siapa yang akan merasakan? Ade-ade (mahasiswa) semua, bukan kami lagi. Ini yang kami ciptakan," tutupnya.

(acd/kil)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat