matraciceni.com

Airlangga Wanti-wanti Penguatan Dolar AS Masih Panjang!

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadir secara virtual dalam Rapat Kerja Teknis Fungsi Reskrim Polri 2024 di Badung, Bali, Rabu (15/5/2024). (Dok. Kemenko Perekonomian)
Foto: Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Dok. Kemenko Perekonomian)

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa perekonomian global masih akan terpengaruh dampak konflik geopolitik. Walhasil, pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi tetap rendah di angka 3,4%. Penguatan mata uang dolar AS juga disebutnya masih berlangsung lama.

"Downside risk geopolitik geo ekonomi, pelemahan ekonomi Tiongkok, dolar menguat, kelihatannya jadi masih panjang, kemudian suku bunga tinggi dan pengetatan fiskal di negara maju. Dari kunjungan luar negeri, tensi politik di Timur Tengah, Rusia-Ukraina kelihatannya akan panjang," ucap Airlangga di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, (26/4/2024).

Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, konflik geopolitik bakal berkepanjangan karena pihak-pihak yang bertikai belum menemukan titik temu. Oleh sebab itu, ia berpesan bahwa Indonesia harus terus siaga menjaga pertumbuhan ekonomi nasional agar tetap resilien.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, Airlangga mengaku bersyukur. Sebab, meski nilai rupiah tertekan dolar dan konflik geopolitik belum reda, kondisi perekonomian nasional masih terjaga dengan baik.

"Pertumbuhan alhamdulillah masih 5,11% YoYz, ekonomi relatif solid, inflasi terkendali di 2,84% dan angka kemiskinan maupun pengangguran terbuka terus turun," jelas Airlangga.

ADVERTISEMENT

Baginya, hal itu adalah modal yang kuat bagi Indonesia untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 6% sampai 7% serta target US$ 30.000. Ia mengatakan kedua hal itu adalah syarat agar visi Indonesia Emas 2045 tercapai.

"Dalam berbagai pertemuan internasional di OECD dan Digital Economy Framework kita juga menandatangani ketiga dari empat pilar IPEF (Indo-Pacific Economic Framework) saya sampaikan pertumbuhan kita kalau USD 30.000 dan penduduk 320 juta di 2045, ekonomi kita jadi Rp 9 triliun. Ini mendapat apresiasi dari berbagai negara," pungkasnya.

Mengutip data RTI, Senin (24/6), nilai tukar rupiah terhadap dolar terpantau masih melemah. Hingga pukul 13.15 WIB, dolar kembali menguat ke level Rp 16.415, mata uang 'Negeri Paman Sam' bergerak dalam rentang terendah Rp 16.396 dan tertinggi Rp 16.469. Secara bulanan dolar AS sudah menguat 2,20% dan dari awal tahun 6,62%.

(das/das)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat