matraciceni.com

Angka Stunting RI Cuma Turun 0,1%, Menko PMK Buka Suara

Menko PMK Muhadjir Effendy berbicara mengenai strategi penghapusan kemiskinan ekstrem di Kemenko PMK, Jakarta, Senin (18/12/2023). Hal ini sesuai target Presiden Jokowi yang ingin tidak ada lagi kemiskinan ekstrem.
Menko PMK Muhadjir Effendy/Foto: Andhika Prasetia

Jakarta -

Penurunan stunting di Indonesia hanya 0,1% menjadi 21,5% pada 2023 menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Padahal prevalensi stunting pada 2024 ditargetkan dapat ditekan ke posisi 14%.

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan sat ini pihaknya sedang mengadakan bulan ukur dan timbang nasional serempak di seluruh posyandu. Targetnya 90% balita dan ibu hamil terpantau kondisinya untuk ditemukan angka sensus yang valid.

"Kita akan lakukan triangulasi hasil survei dari SKI yang 0,1% itu dengan hasil e-PPGBM (elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat) yang sekarang dilakukan penimbangan secara serempak itu," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhadjir menyebut saat ini 90% Puskesmas sudah memiliki alat yang memadai untuk dilakukan pemeriksaan. Kemudian tenaga lapangannya sudah diadakan pelatihan baik oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) maupun Kementerian Kesehatan.

"Jadi kalau alatnya sudah bagus, tenaganya sudah terlatih, kemudian targetnya sudah 90% maka semestinya e-PPGBM yang dilakukan masyarakat harus diterima bagian dari yang pengukuran yang valid," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Muhadjir tidak mengatakan bahwa hasil SKI itu salah. Hanya saja, ia menyebut hasil sensus bisa lebih dipertanggungjawabkan daripada survei.

Muhadjir bicara kemungkinan target penurunan stunting 14% direvisi jika tidak tercapai. "Kalau tercapai ya bagus juga, kalau belum, kita revisi, kita koreksi untuk target tahun 2025 yang lebih realistis," imbuhnya.

(aid/ara)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat