matraciceni.com

Penurunan Stunting Jauh dari Harapan, Jokowi Buka Suara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal target pencegahan anak kerdil atau stunting yang masih jauh dari target.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal target pencegahan anak kerdil atau stunting yang masih jauh dari target - Foto: /Herdi Alif Al Hikam

Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal target pencegahan anak kerdil atau stunting yang masih jauh dari target.

Dalam paparan Kepala Bappenas saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, angka prevalensi stunting pada tahun 2023 di level 21,5%, hanya turun 0,1% dari tahun 2022 yang sebesar 21,6%. Padahal anggaran besar sudah dikucurkan untuk menangani stunting.

Jokowi mengakui memang target penurunan stunting masih jauh dari harapan. Namun, selama ini kerja keras semua pihak harus dihargai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara jangka panjang sejak dirinya menjabat sebetulnya penurunan stunting sudah cukup pesat. Di 2014 menurutnya angka prevalensi stunting menyentuh 37%, kini sudah di level 21%.

"Memang ini kemarin turunnya hanya kecil 0,1%, tapi apa pun kerja keras dan usaha yang telah dilakukan oleh daerah, oleh Posyandu harus kita hargai," ujar Jokowi ditemui di Posyandu RPTRA Taman Sawo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2024).

"Ingat 2014 kita masih di angka 37%, kemudian selama 9 tahun ini turun menjadi 21%," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, untuk mencegah stunting kerja sama semua pihak diperlukan. Stunting bukan cuma urusan makanan dan gizi saja, namun juga urusan sanitasi, kesehatan lingkungan hidup, hingga masalah ketersediaan air bersih.

"Jadi memang kerja bareng-bareng, kerja bersama, kerja terintegrasi, kerja terkonsolidasi sehingga hasilnya akan kelihatan," kata Jokowi.

Target Stunting Turun?

Meski kenyataannya penurunan stunting tahunan sangat kecil tahun 2023 lalu, Jokowi sendiri enggan merevisi target besar menekan angka stunting ke 14%. Menurutnya semua pihak harus bekerja keras untuk mewujudkan hal itu.

"Namanya target. Kita harus memiliki target yang sangat ambisius dari 37% melompat ke 14%. Ini ambisius banget tapi memang kita harus bekerja keras mencapai target," lanjut Jokowi.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan target pencegahan anak kerdil atau stunting masih jauh dari target. Padahal dia menyebut anggaran yang digelontorkan untuk penanganan stunting cukup besar.

"Stunting yang kita harapkan pada tahun 2024 yang dicanangkan Bapak Presiden sekitar 14% belum juga kita capai. Bahkan dari 2023 ke 2024 sedikit sekali penurunannya. Padahal anggarannya sudah cukup besar yang digelontorkan," katanya dalam rapat di DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024) yang lalu.

Pihaknya sendiri mengusulkan target penurunan stunting di tahun 2025 atau periode Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi 18,80%, jauh lebih rendah dari target sebesar 14% yang dicanangkan Jokowi sejak awal menjabat presiden.

Simak Video 'Jokowi Akui Target Turunkan Stunting Jadi 14 Persen Sangat Ambisius':

[Gambas:Video 20detik]

(kil/kil)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat