matraciceni.com

Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 T Buntut Saham Tesla Anjlok

Elon Musk Kembali Dihujat Setelah Menghina Mantan Karyawan Twitter
Foto: DW (News)

Jakarta -

Kekayaan bersih CEO Tesla, Elon Musk mengalami penurunan sangat dalam US$ 2,8 miliar atau setara Rp 45 triliun (kurs Rp 16.230). Penurunan itu menyebabkan posisi dirinya pada daftar orang terkaya juga menurun.

Melihat dari The Real Time Billionaires List Forbes, Selasa (23/4/2024), harta Musk kini US$ 176,3 miliar atau setara Rp 2.861 triliun. Kini posisi Elon Musk disalip oleh CEO Amazon Jeff Bezos yang kini menduduki urutan kedua dengan harga US$ 195,4 miliar.

Sementara pada posisi pertama masih di duduki oleh Bernard Arnault dan Keluarga dengan harta kekayaan tercatat US$ 214 miliar. Angka itu tercatat naik US$ 43 juta. Namun jika dibandingkan Maret 2024, harta kekayaan itu turun dari US$ 234,2 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas mengapa kekayaan Elon Musk menurun? Musk memiliki kekayaan dari perusahaan mobil listrik Tesla. Belakangan ini produsen mobil listrik itu tengah berkutat dengan menurunnya permintaan dan persaingan harga.

Mengutip dari Business Insider, saham Tesla telah mengalami penurunan mencapai 62% sejak puncaknya pada 2021. Kala itu, harga saham Tesla sebesar US$ 415 pada tahun 2021, lalu turun menjadi US$ 155.

ADVERTISEMENT

Kemerosotan harga saham tersebut telah memangkas kapitalisasi pasar Tesla dari US$ 1,2 triliun menjadi di bawah US$ 490 miliar. Kekayaan bersih Musk pun terkena dampak karena 13% sahamnya di perusahaan otomotif tersebut menyumbang sebagian besar kekayaannya.

Pada bulan November 2021, pemilik media sosial X itu sempat memegang posisi teratas orang terkaya di dunia dengan perkiraan harta yang dimiliki sebesar $340 miliar. Namun, kekayaan bersih Musk telah anjlok sekitar US$ 166 miliar atau setara Rp 2.694 triliun sejak saat itu menjadi US$ 174 miliar.

Saham Tesla telah anjlok dalam beberapa bulan terakhir karena meningkatnya akan kekhawatiran terhadap perusahaan tersebut. Badai PHK pun menerpa Tesla.

Musk berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 10% tenaga kerja global. Hal itu merupakan buntut permintaan kendaraan listrik yang sedang melemah.

(ada/rrd)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat