matraciceni.com

Ini Kategori Orang Miskin di RI Versi BPS, Kamu Termasuk Nggak?

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sosial DKI Jakarta membuka pendaftaran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) secara online. Bagaimana cara pendaftarannya?
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho

Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan garis kemiskinan di Indonesia pada Maret 2024 sebesar Rp 582.932 per kapita per bulan. Itu merupakan batas pengeluaran untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak.

Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan terjadi kenaikan garis kemiskinan sebesar 5,90% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal itu dikarenakan pengaruh dari kenaikan harga komoditas pokok yang banyak dikonsumsi oleh orang miskin.

"Garis kemiskinan pada Maret 2024 sebesar Rp 582.932 atau naik 5,90% dibandingkan Maret 2023," kata Imam dalam konferensi pers, Senin (1/7/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dilihat lebih rinci lagi, garis kemiskinan di perkotaan mencapai Rp 601.871 per kapita per bulan. Batas tersebut lebih tinggi dibandingkan garis kemiskinan di perdesaan yang sebesar Rp 556.874 per kapita per bulan.

"Jika dilihat perubahannya, kenaikan garis kemiskinan perkotaan dari Maret 2023 ke Maret 2024 yaitu sebesar 5,72%, atau lebih rendah dari kenaikan garis kemiskinan perdesaan," ucap Imam.

ADVERTISEMENT

Secara rata-rata, garis kemiskinan per rumah tangga pada Maret 2024 sebesar Rp 2.786.415 per bulan. Ini merupakan rata-rata minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar tidak dikategorikan miskin.

Penduduk dikategorikan miskin jika memiliki rata-rata pengeluaran per bulan di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan. Garis kemiskinan terdiri dari dua komponen, yaitu garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM).

Berdasarkan komponen pembentuknya, peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan. Peranan komoditas makanan mencapai 74,44%, sementara komoditas bukan makanan sebesar 25,56% terhadap garis kemiskinan.

Komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan yakni beras; rokok kretek filter; daging ayam ras; telur ayam ras; mie instan; gula pasir dan seterusnya. Sementara komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar adalah perumahan; bensin; listrik; pendidikan; perlengkapan mandi; perawatan kulit (muka, kuku dan rambut); sabun cuci; serta pakaian jadi perempuan dewasa.

(aid/ara)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat