matraciceni.com

Pemerintah Sudah Kucurkan Subsidi Rp 77,8 Triliun

Ilustrasi Uang
Ilustrasi subsidi - Foto:

Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja untuk subsidi per Mei 2024 mencapai Rp 77,8 triliun. Besaran ini terdiri atas realisasi subsidi energi Rp 56,9 triliun dan subsidi non energi Rp 21 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada kenaikan sekitar 3,7% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 lalu. Adapun pada tahun lalu, realisasinya mencapai Rp 75,1 triliun.

"Subsidi kita telah terealisasi Rp 77,8 triliun. Ini artinya ada kenaikan 3,7% dibandingkan belanja subsidi hingga bulan Mei yang tahun lalu (Rp 75,1 triliun)," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita Edisi Mei 2024, dikutip dari siaran Youtube Kementerian Keuangan, Kamis (27/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam 5 tahun terakhir, menurutnya realisasi subsidi mengalami lonjakan cukup tinggi. Jika dibandingkan, pada Mei tahun 2020 realisasi subsidi mencapai Rp 48,9 triliun. Besarannya naik 15,7% pada 2021 hingga menembus Rp 56,6 triliun.

Lalu pada 2022 tercatat realisasinya naik lagi 33,3% ke posisi Rp 75,4 triliun. Lalu pada 2023 sempat turun tipis 0,5% ke posisi Rp 75,1 triliun, hingga akhirnya pada 2024 tembus Rp 77,8 triliun. Dengan demikian, kalau dihitung kenaikan dari Rp 48,9 triliun ke Rp 77,8 triliun, realisasinya sudah naik 59%.

ADVERTISEMENT

"Kita lihat 3 tahun berturut-turut ini subsidi untuk sampai dengan bulan Mei nilainya cukup besar, yaitu meloncat tinggi dibandingkan tahun 2021 waktu harga minyak belum mencapai kenaikan tinggi," ujarnya.

Lebih lanjut ia pun merinci volume subsidi yang telah terealisasi. Untuk subsidi BBM realisasinya mencapai 5,57 juta Kilo Liter (KL) atau turun 1% dari 2023 yang mencapai 5,63 juta KL. Lalu untuk LPG 3 kg jumlah volumenya adalah 2,7 Metrik Ton (MT) naik 1,9% dari 2023 yang sebesar 2,6 MT.

Selanjutnya untuk listrik bersubsidi yang mendapatkan subsidi mencapai 40,4 juta pelanggan, naik 3,1% dari tahun lalu di 39,2 juta pelanggan. Untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) jumlahnya meningkat ke Rp 114,7 triliun, naik jauh 42,9% dibandingkan tahun lalu Rp 80,3 triliun.

"Jumlah debiturnya juga naik. Kalau tahun lalu 1,5 juta orang sekarang 2 juta. Jadi ini APBN bekerja langsung ke masyarakat baik melalui berbagai subsidi BBM, LPG yang dinikmati masyarakat, listrik dinikmati 40 juta pelanggan, dan oleh usaha-usaha kecil sebanyak 2 juta hingga Rp 114 triliun kredit yang disalurkan dengan bunga yang disubsidi," ujar dia.

(shc/kil)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat