matraciceni.com

Jokowi Curhat Sulitnya Mengurus Harga Beras

Presiden Jokowi (dok. YouTube Divisi Humas Polri)
Presiden Joko Widodo - Foto: Presiden Jokowi (dok. YouTube Divisi Humas Polri)

Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecek ketersediaan beras sekaligus menyerahkan bantuan cadangan pangan pemerintah kepada masyarakat di Komplek Pergudangan Bukit Tunggal, Palangkaraya. Kunjungan itu dilakukannya dengan didampingi sejumlah Menteri dan kepala lembaga.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyempatkan diri untuk memperkenalkan para jajaran yang mendampinginya, mulai dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, hingga Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi.

"Kalau produksi beras turun artinya harga pasti akan? Karena suplainya sedikit. Nah ini urusan Menteri Pertanian, jadi bu, kalau mau tahu urusan pertanian ini pak Menteri Pertanian. Pak Amran Sulaiman ini dari Makassar yang mengurus beras," kata Jokowi, ditulis Kamis (27/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi pun kemudian bercerita bahwa tugas pemerintah dalam menjaga keseimbangan harga beras bukanlah perkara yang mudah. Menurutnya apabila harga beras naik petani akan senang, namun tidak demikian dengan masyarakat.

"Ngurus yang namanya beras itu bukan gampang, yaaa? Kalau harganya naik, beras harga naik, petani senang ndak? petani senang. Ibu-ibu senang ndak? (nggak) Nah itu. Ini bertolak belakang, ibu-ibu ndak senang kalo beras naik tapi kalo beras kita teken untuk turun petaninya yang nanti, kalo saya ke sawah dengan Pak Amran (Menteri Pertanian) ke sawah, 'pak berasnya harganya turun, gabahnya turun' (mengeluh). Itulah sulitnya pemerintah," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dalam hal pengendalian beras dan pengelolaan cadangannya, Bulog turut andil bertanggung jawab. Lain halnya dengan harga komoditas pangan lainnya seperti cabai, telur, hingga daging, yang mana stabilitas dan ketersediaannya menjadi tanggung jawab Badan Pangan Nasional (Bapanas).

"Memang tugas pemerintah menyeimbangkan (beras). Nah kalo harga cabe naik, harga telur naik, harga daging naik, itu tanggung jawabnya Pak Arief, ini Pak Kepala Badan Pangan (Bapanas). Jangan marah ke saya, marahnya ke Pak Arief ya," kelakar Jokowi.

Lebih lanjut ia pun menjelaskan, apabila stok beras dalam negeri kurang hingga menyebabkan harga naik, mau tidak mau Bulog harus melakukan impor untuk menyeimbangkan. Meski begitu, ia menjamin saat ini aman lantaran stok Bulog berjumlah 1,7 juta ton.

"Kalau ibu-ibu masih ragu nanti liat di dalam. Stoknya ada bener ndak seberapa banyak, cek di dalam. Dari sini aja kelihatan segunung kayak gitu. Inilah stok cadangan beras yang kita miliki agar harga tidak dimain-mainkan, baik oleh tengkulak maupun oleh yg lain-lainnya," pungkasnya.

Simak Video 'Jokowi: Semua Negara Kena Gelombang Panas, Produksi Beras Turun':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat