matraciceni.com

50 Juta Petani Terancam Kekurangan Air, Begini Antisipasi Jokowi

Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo - Foto: Tangkapan Layar YouTube Sektetariat Presiden

Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekeringan bakal melanda Indonesia beberapa bulan ke depan. Dia memprediksi ada 50 juta petani yang berpotensi kekurangan air untuk memproduksi bahan pangan.

Hal ini bisa terjadi karena gelombang panas melanda dunia. Menurutnya, hal ini tidak bisa didiamkan, pasalnya kekeringan bisa mengurangi produksi pangan yang ujungnya berpengaruh pada pasokan di pasar.

Saat pasokan berkurang, harga pun akan naik. Kemungkinan tingkat inflasi pun akan terkerek. Jokowi mengatakan hal ini harus diantisipasi, karena bila terjadi masyarakat yang akan jadi korbannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diperkirakan 50 juta petani akan kekurangan air, ndak ada air. Dan akan masuk pada tadi kekurangan pangan. Artinya apa? Jangan main-main urusan kekeringan, gelombang panas, larinya nanti ke inflasi," ungkap Jokowi saat memberikan arahan ke Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024).

"Begitu stok tak ada, produksi berkurang, artinya harga pasti akan naik. Otomatis itu hukum pasarnya begitu. Dan itu adalah urusan kehidupan manusia," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Titah Khusus Bikin Pompa

Pemerintah sendiri sudah mengantisipasi potensi kekeringan yang terjadi. Jokowi bilang dia sudah memberikan instruksi ke Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, hingga TNI untuk memasang pompa di sentra produksi pangan.

Akan ada 20 ribu pompa yang dipasang untuk mengalirkan air dari sungai-sungai ke sentra produksi pangan.

"Kementerian Pertanian dan PU saya perintahkan kerja sama dengan TNI, dengan Panglima TNI dan Kodam-kodam untuk secepatnya pasang dan bangun pompa pompa. Ada 20-an ribu pompa akan dipasang di daerah produksi beras, bukan beras saja tapi utamanya beras," kata Jokowi.

Setidaknya di Jawa Tengah saja yang menjadi sentra produksi pangan ada 1.400 pompa yang disiapkan untuk dipasang. Hal ini dilakukan agar air untuk produksi pangan tidak berkurang, sehingga bahan pangan yang dihasilkan tidak kurang pasokannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Betul-betul saat kering karena El Nino, di bulan Juli mulai, sehingga masuk Agustus, September, Oktober kita siap sehingga produksi tak turun. Itu goalnya," ungkap Jokowi.

Sementara itu, di waduk-waduk dan bendungan yang sudah dibangun pemerintah, Jokowi meminta agar pemerintah daerah memaksimalkan penyaluran airnya.

"Air ini harus diteruskan ke sawah, harus ada saluran primer, irigasi sekunder, irigasi tersiernya, sehingga sampai ke sawah dan tingkatkan produksi, yang tadinya sekali panen jadi 3 kali panen, ini akan jaga inflasi tidak naik," tegas Jokowi.

"Sekali lagi yang jadi kewajiban pusat dikerjakan pusat, yang kewajiban provinsi-provinsi, yang tugas kabupaten kota dikerjain kabupaten kota, sehingga kerja betul-betul terintegrasi," jelas dia.

Lihat juga Video: Jokowi Ungkap Kengerian Akibat Bumi Sakit: Malnutrisi-Kekurangan Air

[Gambas:Video 20detik]




(hal/kil)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat