matraciceni.com

Rapat Bareng DPD, Sri Mulyani Pamer Kemiskinan-Pengangguran Turun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati gelar jumpa pers pemaparan APBN. Menurut Sri Mulyani APBN surplus Rp 75,7 triliun sampai April 2024.
Foto: Andhika Prasetia

Jakarta -

Hari ini Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri Rapat Kerja Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani membeberkan tingkat pengangguran dan kemiskinan turun seiring pertumbuhan ekonomi membaik.


Sri Mulyani menyebut tingkat kemiskinan mayoritas provinsi telah berada di bawah level pra pandemi. Dengan capaian tersebut, Bendahara Negara itu mengklaim telah berhasil menurunkan kembali tingkat kemiskinan dan pengangguran usai mengalami lonjakan akibat pandemi.


"Tingkat kemiskinan dan mengalami penurunan seiring membaiknya pertumbuhan ekonomi. Mayoritas provinsi di bawah kondisi prapandemi, kita telah berhasil menurunkan kembali kemiskinan dan pengangguran sesudah mengalami lonjakan akibat pandemi waktu itu, di mana kegiatan ekonomi dan shock yang luar biasa baik di sektor kegiatan ekonomi kemudian berpengaruh pada pengangguran dan kemiskinan," kata Sri Mulyani, di Kawasan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berdasarkan data yang dipaparkannya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk Pulau Maluku menyentuh angka 5,47% pada tahun 2023. Angka ini turun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 6,20%.

Untuk Pulau Sumatera, TPT mencapai 5,04% pada tahun 2023. Angka ini masih sama seperti dengan sebelum pandemi, yakni tahun 2019. Meskipun begitu, Sri Mulyani mengakui tingkat kemiskinan masih menyentuh persentase angka dua digit. Misalnya, tingkat kemiskinan di Nusa Tenggara masih menyentuh 16,99% dan Papua menyentuh 24,76%.

ADVERTISEMENT

"Meskipun pertumbuhan ekonominya cukup tinggi. Di beberapa daerah, tingkat kemiskinan di atas kemiskinan nasional bahkan Sulawesi cukup tinggi, tingkat kemiskinan masih dobel digit yaitu 10% pada 2023. Untuk Maluku sama, Nusa Tenggara juga dua digit di atas 16%. Papua juga sama. Ini menggambarkan tantangan penurunan kemiskinan dari sisi spasial masih sangat besar," jelasnya,

Untuk itu, dia bilang program perlindungan sosial untuk pengentasan kemiskinan akan terus dilaksanakan. Penyebarannya akan meluas ke seluruh wilayah.

(rrd/rir)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat