matraciceni.com

Tak Perlu Lagi Fotokopi KTP buat Urus A-Z, Ini Penggantinya!

Presiden Jokowi
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Isal/)

Jakarta -

Indonesia mengeluarkan sebuah gebrakan besar di sektor digital dengan diluncurkannya program Government Technology (GovTech) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Program ini merupakan bentuk keterpaduan layanan pemerintah antar instansi dengan media digital.

Jokowi mengatakan, GovTech Indonesia akan dinamakan INA Digital dan menjadi portal terintegrasi untuk berbagai layanan, mulai dari pendidikan, kesehatan, layanan usaha, dan lain sebagainya. Jokowi bilang layanan ini akan menjadi semacam jalan tol pelayanan publik.

Layanan ini disebut dapat meningkatkan daya saing Indonesia. Pada akhirnya akan membuat Indonesia naik kelas jadi negara maju.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk meningkatkan daya saing Indonesia kita harus memperkuat digital public infrastructure kita semacam jalan tol digitalisasi layanan publik," beber Jokowi dalam peresmian GovTech di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

Jokowi juga menitipkan pesan agar semua kementerian dan lembaga (K/L) serta pemerintah daerah saling mengintegrasikan dan menginteroperabilitas aplikasi, data, dan layanannya.

ADVERTISEMENT

"Tidak boleh ada lagi alasan ini dan itu. Datanya milik saya, milik kementerian saya, datanya milik lembaga saya, milik Pemda saya, tidak boleh lagi. Tidak akan maju kita kalau egosentris dipelihara. Sekali lagi tinggalkan praktik lama dan mindset lama," jelas Jokowi.

Tak Perlu Lagi Fotokopi KTP

Di sisi lain, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas menjelaskan pemerintah saat ini sedang menyiapkan aplikasi super INA Digital untuk bisa digunakan melayani masyarakat.

Dengan aplikasi super itu, urusan pelayanan publik bakal bisa dilakukan dalam genggaman tepatnya melalui handphone. Masyarakat tak perlu repot-repot lagi memfotokopi KTP atau beragam dokumen dalam mengurus berbagai urusan dengan instansi pemerintah.

"Ke depan masyarakat hanya perlu satu kali login dan mengisi satu data untuk dapat mengakses berbagai layanan dalam satu portal dengan data pribadi yang aman dan tanpa perlu memfotokopi KTP," beber Anas usai peluncuran INA Digital di Kompleks Istana Kepresidenan.

Sistemnya, masyarakat bisa mengakses layanan publik menggunakan identitas kependudukan digital atau IKD. Anas menjelaskan akan ada sistem single sign on (SSO) bernama INA Pass.

Aplikasi super INA Digital ini akan meluncur dan bisa dicoba masyarakat per September. Saat ini aplikasi tersebut masih diuji coba oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya untuk layanan birokrasi smart ASN.

"Nanti mulai SSO, penggunaan INA Pass dan seterusnya ini rencana September, dan sekarang sedang trial dari seluruh sistem aplikasi yang dibangun di kementerian masing-masing," kata Anas.

Nantinya, INA Digital menjadi suatu portal terpadu berbasis pada kebutuhan masyarakat dan bukan berdasarkan kebutuhan sekat birokrasi antar instansi. Akan ada 9 layanan yang terintegrasi ditambah dengan layanan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan serta layanan pertanahan.

"Layanan ditampilkan langsung misalnya tentang cara bagaimana mendapatkan dukungan pencarian bantuan sosial, pekerjaan, informasi layanan jika sakit, mau mengganti alamat, cara mendapat bantuan sosial, dan lain-lain," papar Anas.

Simak Video: Pemerintah Siapkan Aplikasi INA, Permudah Masyarakat Dapatkan KTP Digital

[Gambas:Video 20detik]




(hal/ara)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat