matraciceni.com

Investor Legendaris Jim Simons Meninggal Dunia, Tinggalkan Harta Rp 502 T

Jim Simons
Foto: Dok. Instagram @jimsimonsofficial

Jakarta -

Investor miliarder asal Amerika Serikat (AS) Jim Simons meninggal dunia pada usia 86 tahun di New York AS, Jumat (10/5) lalu. Kabar ini duka ini datang dari yayasannya, Simons Foundation.

Melansir dari CNN International, Senin (13/5/2024) pihak yayasan tidak mengungkapkan penyebab kematiannya. Simons meninggalkan harta kekayaan bersih sebesar US$ 31,4 miliar atau Rp 502 triliun (kurs Rp 16.000). Sepanjang hidupnya, dia menyumbangkan sekitar US$6 miliar atau Rp 96 triliun untuk kegiatan filantropis.

Simons adalah pendiri dana lindung nilai, Renaissance Technologies sekaligus mempelopori investasi kuantitatif. Investasi tersebut merupakan strategi pasar yang mengandalkan model matematika dan statistik untuk mengidentifikasi peluang investasi. Di kemudian hari, Simons menjadi donatur politik dan dermawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simons menyukai matematika dan angka sejak usia dini. Lahir di Newton, Massachusetts, pada tahun 1938, Simons memperoleh gelar sarjana matematika di Massachusetts Institute of Technology dan gelar doktor matematika dari University of California, Berkeley.

"Matematika adalah satu-satunya mata pelajaran yang saya sukai," kata Simons dalam wawancara tahun 2015 di sebuah podcast.

ADVERTISEMENT

Setelah sempat mengajar sebentar di MIT dan Universitas Harvard, Simons bergabung dengan Institut Analisis Pertahanan di Princeton, New Jersey, bekerja sebagai pemecah kode untuk Badan Keamanan Nasional.

Menurut yayasannya, Simons dipecat dari institut tersebut pada tahun 1968 karena menentang terhadap Perang Vietnam. Simons kemudian bergabung dengan fakultas di Stony Brook University sebagai kepala departemen matematika sekolah.

Simons meninggalkan dunia akademis pada akhir tahun 70-an dan akhirnya mendirikan Renaissance Technologies pada tahun 1982.

"Dalam melihat pola harga, saya dapat melihat bahwa ada sesuatu yang dapat kita pelajari di sini dan terdapat cara untuk memprediksi harga secara matematis dan statistik," kata Simons dalam podcast Numberphile.

"Secara bertahap, kami menciptakan model. Model tersebut menjadi semakin baik. Akhirnya, model menggantikan hal-hal mendasar," imbuhnya.

Model komputer buatannya membantu mengembangkan dana lindung nilai menjadi bisnis bernilai miliaran dolar. Di kemudian hari, Simons menghabiskan waktunya untuk filantropi dan menjadi donator politik Partai Demokrat yang besar.

Simons Foundation menyumbang untuk penelitian autisme dan memberikan hibah untuk pendidikan serta penelitian sains juga matematika. Tahun lalu, yayasan Simons menyumbangkan US$500 juta atau sekitar Rp 8 triliun (kurs Rp 16.000) untuk dana abadi Stony Brook.

Simak juga Video: Irit Bicara, Eks Dirut Taspen Bergegas Pergi Seusai Diperiksa KPK

[Gambas:Video 20detik]



(das/das)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat