Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiskal berkaitan dengan urusan pajak atau pendapatan negara. Sedangkan dalam bahasa Inggris, fiskal disebut fiscal yang berarti dengan pendapatan pemerintah.
Demi menjaga stabilitas ekonomi, pemerintah menetapkan suatu keputusan atau kebijakan. Secara umum, stabilitas dalam bidang ekonomi dibagi menjadi tiga, yaitu stabilitas pasar barang dan jasa, stabilitas pasar uang, dan stabilitas pasar luar negeri. Kebijakan fiskal erat kaitannya dengan kebijakan pasar barang dan jasa. Lantas, seperti apa kebijakan fiskal?
Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran pemerintah yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mencapai kestabilan ekonomi. Biasanya, kebijakan fiskal ditentukan oleh pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada dasarnya, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang mengatur tentang penerimaan dan pengeluaran negara. Pendapatan negara, seperti bea dan cukai, devisa negara, pariwisata, pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, impor, dan lain-lain. Sedangkan untuk pengeluaran negara misalnya belanja persenjataan, pesawat, proyek pemerintah, pembangunan infrastruktur, atau program lain yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Ekonomi |
Tujuan Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal umumnya digunakan untuk:
1. Peningkatan pengeluaran pemerintah atau sebagai alternatif
2. Pemotongan pajak untuk meningkatkan aktivitas ekonomi
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi
4. Menekan inflasi dengan mengurangi anggaran pengeluaran pemerintah atau menaikkan pajak
5. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa
6. Mengatasi pengangguran
Contoh Kebijakan Fiskal
Pemerintah memberikan kebijakan fiskal untuk mengatasi kondisi pasar yang sedang lesu atau adanya resesi. Biasanya, pemerintah melakukan intervensi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan menyediakan bantuan pendanaan yang dibutuhkan.
Misalnya, pada masa pandemi Covid-19, pemerintah memberi bantuan untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan memberi bantuan uang tunai kepada keluarga pra-sejahtera. Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan bisa memperbaiki kondisi perekonomian.
(ara/ara)