matraciceni.com

Kemhan Butuh Rp 569 M Perbaiki Kapal Bekas dari Korsel, Ini Kata Kemenkeu

Gedung Prijadi Praptosuhardjo, Kementrian Keuangan
Kementerian Keuangan/Foto: Ari Saputra

Jakarta -

Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI mendapatkan hibah dari Korea Selatan (Korsel) berupa 1 unit kapal bekas Patrol Combat Corvette (PCC) Bucheon 773 untuk TNI Angkatan Laut (AL). Hanya saja diperlukan perbaikan mesin kapal tersebut yang dianggarkan US$ 35 juta atau setara Rp 569,97 miliar (asumsi kurs Rp 16.285).

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan, hibah dari Korsel itu merupakan hibah langsung, dalam hal ini tidak melalui mekanisme perencanaan. Negosiasi perjanjian hibah dilaksanakan oleh kementerian/lembaga penerima hibah dalam hal ini Kemhan.

"Terkait dengan penerimaan hibah Corvette, ini adalah hibah langsung yang tidak masuk dalam dokumen perencanaan penerimaan hibah oleh Bappenas," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Suminto dalam rapat kerja dengan Kemhan dan Komisi I DPR RI, Kamis (6/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, anggaran yang dibutuhkan Kemhan merupakan keperluan untuk perbaikan, bukan penerimaan hibah. Hal itu dimasukkan ke dalam perencanaan pembiayaan dari sisi Kementerian PPN/Bappenas.

"Untuk perbaikan dibutuhkan biaya, nah untuk perbaikan biaya tadi dimasukkan ke dalam perencanaan pembiayaan dari sisi Bappenas ada blue book, green book, tapi itu adalah biaya yang diperlukan untuk perbaikan, bukan untuk penerimaan hibahnya," tutur Suminto.

ADVERTISEMENT

Sumber pembiayaan perbaikan akan ditanggung Indonesia melalui anggaran rencana strategis (Renstra) Kemhan tahun 2025-2029. Suminto menyebut kalau untuk saat ini anggarannya belum ada.

"Saat ini sebetulnya usulan anggaran untuk perbaikan dari Corvette yang akan diterima hibahnya dari Korsel tentu belum ada. Seperti kata Wamenhan, untuk selanjutnya dalam hal nanti diperlukan anggaran perbaikan, akan diusulkan dalam Renstra tahun 2025-2029," ucap Suminto.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra mengatakan kapal tersebut saat ini masih berada di dok Korsel dan akan dilakukan perbaikan struktur hingga mesin kapal sebelum dibawa ke Indonesia.

"Rencana akan dilakukan perbaikan struktur dan mesin kapal di galangan Korea Selatan sampai pada kondisi siap layar menuju Indonesia," beber Herindra.

Sejatinya, Kemhan telah menyiapkan anggaran US$ 105 juta untuk perbaikan 3 kapal hibah dari Korsel. Ternyata hanya 1 unit kapal yang diberikan dan anggaran tersebut telah dialihkan untuk keperluan pemulihan kapal FREMM dari Italia.

Jadi anggaran untuk perbaikan 1 unit kapal ditetapkan senilai US$ 35 juta. Jika beli dalam keadaan baru untuk spesifikasi yang sama, kapal PCC Bucheon 773 disebut memiliki harga senilai US$ 300 juta.

"Kemarin agak lama prosesnya sehingga anggaran US$ 105 juta sekarang sudah dialihkan untuk pemulihan kapal FREMM dari Italia. Nanti untuk perbaikan kapal ini akan dianggarkan melalui renstra berikutnya sebanyak US$ 35 juta dan sudah dalam blue book di Bappenas," ucapnya.

Lihat juga Video: Selain Kirim Balon Tinja, Korut Juga Serang GPS Korsel

[Gambas:Video 20detik]



(aid/ara)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat