matraciceni.com

Luhut Sebut Masih Ada Saja yang Tidak Senang China Garap Hilirisasi Nikel RI

Menteri Koordinator Kemaritiman
Foto: Muhammad Ridho

Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan masih ada saja yang tidak senang investasi China mengalir masuk ke Indonesia. Terutama masuk ke sektor hilirisasi nikel

Padahal, menurut Luhut, Negeri Tirai Bambu itu merupakan sangat maju terkait teknologi pengolahan bahan mentah, termasuk hasil tambang seperti nikel.

"Orang dulu banyak marah, kenapa China (yang berinvestasi di Indonesia)? China itu teknologinya sangat maju dalam downstreaming (pengolahan bahan mentah). Amerika itu 8-9 tahun di belakang mereka, technology wise," ujar Luhut dalam talkshow di Menara Global, Jakarta Pusat, yang juga disiarkan secara virtual, Selasa (4/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, menurutnya China juga memiliki modal yang besar untuk berinvestasi di. China memiliki pangsa pasar yang besar untuk menerima ekspor hasil olahan nikel.

Namun di sisi lain, Indonesia juga membuka pintu investasi bagi negara lain, seperti dari Eropa, Amerika Serikat, dan negara Arab.

ADVERTISEMENT

"Tapi kita nggak bisa juga lupa Amerika dan Eropa. Jadi kita harus menjaga equilibrium (keseimbangan) hubungan ini, makanya kemarin ada tokoh dari Amerika datang kemari saya tawarkan saya dia terus saya laporkan kepada Presiden Jokowi," lanjut Luhut.

"Saya tawarkan masuk (berinvestasi) saja kamu di sini, Mind Id atau di perusahaan nikel besar Indonesia lain. Sehingga nanti Abu Dhabi juga ingin masuk kita undang, kemudian nanti dengan Amerika, dengan teknologi Tiongkok," tambahnya.

Dengan begitu Luhut merasa produk nikel Indonesia dapat semakin eksis secara global. Meski saat ini produk nikel asal Indonesia sudah diperdagangkan di London Mineral Exchange dan sangat berpengaruh dalam sektor perdagangan nikel dunia.

Berkat itu juga Luhut mengatakan saat ini Uni Eropa mulai tertarik untuk ikut berinvestasi di sektor pengolahan nikel Indonesia. Walaupun ia mensyaratkan Uni Eropa untuk mencabut tuntutan mereka di WTO terkait kebijakan hilirisasi Indonesia.

"Sekarang menariknya Uni Eropa mengajak kita negosiasi gara-gara kita mem-banned (melarang) nickel ore (biji nikel) itu, ya mereka juga kita minta ya kau tarik dong file-mu (tuntutan) dari WTO," terangnya.

(hns/hns)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat