matraciceni.com

Dari 1.000 Orang RI Cuma 99 Bisa Beli Mobil, Kalah Dibanding Malaysia-Thailand

Car dealer sales/rent car to the customer
Foto: Getty Images/iStockphoto/praetorianphoto

Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan, kemampuan daya beli masyarakat Indonesia terhadap sejumlah produk manufaktur masih kalah dibandingkan negara lain. Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mencontohkan, kemampuan daya beli masyarakat Indonesia untuk produk keramik lebih rendah dibanding rata-rata dunia.

"Gap consumption per kapita ini maksudnya berapa sih kemampuan daya beli masyarakat Indonesia terhadap produk manufaktur dibanding negara lain atau tingkat dunia. Untuk produk keramik setiap orang Indonesia menghabiskan uangnya baru 2,2 meter persegi per kapita per orang. Rata-rata orang dunia 2,5 meter persegi," katanya dalam konferensi pers rilis IKI di Kantor Kemenperin, Kamis (30/5/2024).

Lalu untuk gap consumption untuk produk mobil, Indonesia juga masih kalah jauh dari Malaysia dan Thailand. Menurut Febri, dari 1.000 orang Indonesia hanya 99 mobil yang mampu dibeli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Thailand mencapai 240 mobil per 1.000 orang, dan Malaysia 450 mobil per 1.000 orang. Febri menyebut gap consumption ratio untuk mobil sangat rendah.

"Begitu juga dengan mobil, Indonesia itu baru 99 mobil yang dimiliki 99 orang dari 1.000 orang. Nah kalau lihat Thailand dalam 1.000 orang ada 240 mobil. Malaysia di antara 1.000 ada 450. Terlihat rendahnya gap consumption per kapita untuk mobil," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya adalah produk kosmetik jenis hair product. Konsumsi masyarakat Indonesia tercat hanya setengahnya dari Thailand.

"Untuk hair product hanya setengah dari konsumsi Thailand. Kalau orang Indonesia itu konsumsinya udah sama kayak Thailand, banyak sekali kebutuhan kosmetik Indonesia yang bisa diisi oleh produk manufaktur," tuturnya.

"Pertanyaannya, yang mengisi gap itu, tadi kata Pak Menteri (Agus Gumiwang Kartasasmita), yang mengisi gap itu, industri manufaktur mana? Industri manufaktur dalam negeri atau luar negeri?" tutunya.

Hal ini merupakan inti pekerjaan dari Kementerian Perindustrian dan kabinet mendatang. Yang jelas, Kemenperin melihat ada gap consumption yang dapat diisi oleh manufaktur dalam negeri.

Lihat juga Video: Hadiah Mobil Listrik dari Jokowi untuk SMKN 1 Rangas Mamuju

[Gambas:Video 20detik]



(ily/das)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat