matraciceni.com

Raja Kripto Sam Bankman Dipindahkan dari Penjara New York, Ada Apa?

Sam Bankman Fried
Foto: Getty Images

Jakarta -

Raja kripto sekaligus pendiri bursa kripto FTX, Sam Bankman-Fried dipindahkan dari penjara Brooklyn, New York. Tempat itu sudah menjadi penginapannya selama sembilan bulan terakhir sejak dinyatakan bersalah karena penipuan dan konspirasi.

Petugas penjara mulai memindahkan Bankman-Fried pada Rabu (22/5) pagi. Tidak jelas ke mana dia akan dipindahkan, namun juru bicaranya menyebut dia akan ke Mendota, California, dua setengah jam perjalanan dari rumah orang tuanya.

Dilansir dari CNN, Kamis (23/5/2024), Mendota adalah rumah bagi lembaga pemasyarakatan federal dengan keamanan menengah dan fasilitas satelit keamanan minimum, menurut situs web Biro Penjara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biro Penjara menolak memberikan penjelasan lebih lanjut. Pihaknya tidak mau mengomentari kondisi penahanan bagi siapapun, termasuk pemindahan penjara dengan alasan masalah keamanan.

Bankman-Fried divonis 25 tahun penjara pada Kamis (28/3), setelah dinyatakan terbukti melakukan penipuan sebesar US$ 8 miliar atau Rp 126,9 triliun (kurs Rp 15.873) dari pelanggan di perusahaan yang didirikannya, FTX yang kini sudah bangkrut.

ADVERTISEMENT

Hakim Distrik Amerika Serikat (AS), Lewis menjatuhkan hukuman di sidang pengadilan Manhattan setelah menolak klaim Bankman-Fried bahwa pelanggan FTX tidak kehilangan uang. Hakim mengatakan Bankman-Fried berbohong selama kesaksian persidangannya.

Pelanggan FTX disebut kehilangan Rp 126,9 triliun, investor ekuitas FTX kehilangan Rp 26,9 triliun, dan pemberi pinjaman kepada dana lindung Alameda Research yang didirikan Bankman-Fried rugi Rp 20,6 triliun.

Dengan berbagai kerugian tersebut, pengadilan memutuskan menyita kekayaan Bankman-Fried sebesar Rp 174 triliun, serta memberikan wewenang kepada pemerintah untuk membayar korban dengan aset yang disita.

Selain itu, pada 2 November 2023, juri memutuskan Bankman-Fried bersalah atas tujuh tuduhan penipuan dan konspirasi yang berasal dari keruntuhan FTX pada 2022. Jaksa menyebut kasus itu sebagai salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah AS.

(aid/eds)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat