matraciceni.com

1.030 Motor Electrum Sudah Wira-wiri di Jalanan, Niat IPO?

Merek motor listrik lokal Electrum, resmi meluncurkan model terbarunya Electrum H5. Keseluruhan ekosistem motor listrik diklaim karya desainer lokal.
Foto: Dok. Electrum

Jakarta -

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melaporkan setidaknya ada sebanyak 1.030 motor produksi Electrum yang telah terdistribusi kepada konsumen dan mengaspal di jalanan.

Hal ini disampaikan oleh SVP Corporate Strategy & Investor Relations TBS Nafi Sentausa. Electrum sendiri merupakan perusahaan patungan bersama (joint venture) yang didirikan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

"Sampai bulan April kita sudah punya 1.030 motor Electrum ada di jalan," kata Nafi, dalam Konferensi Pers RUPST TOBA, di Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka tersebut merupakan akumulasi dari jumlah unit yang telah didistribusikan sejak produk H5 diluncurkan pada kuartal IV 2023. Pada tahun 2023, Electrum telah mendistribusikan setidaknya 500 unit motor H5.

"H5 ini fully body design dari kita punya desainer sendiri. Jadi benar-benar produksi Indonesia walaupun materialnya campur ya, ada yang impor dalam negeri juga," terangnya.

ADVERTISEMENT

Selain motor, Electrum juga terus menggenjot pembangunan ekosistem kendaraan listrik untuk pengisian daya yaitu stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBLU) atau swap battery station. Pada tahun 2023 lalu, perusahaan sudah mendirikan stasiun di 108 lokasi.

"(Per April 2024) total 147 battery swapping station di sekitar Jakarta," imbuhnya.

Nafi mengatakan, dari segi target, pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah distribusi motor hingga pembangunan ekosistemnya. Saat ini pihaknya masih akan terus berfokus di sekitaran Jakarta.

Di sisi lain, pihaknya belum dapat merincikan target Electrum dalam melakukan aksi korporasi initial public offering (IPO). Namun TBS memastikan secara internal perusahaan sudah punya target dalam 2-3 tahun mendatang.

"Kita sudah punya internal target, mungkin 2-3 tahun lagi. Tapi memang itu masih sesuatu yang kita terus dilalui dan terus kita monitor," katanya.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) Pandu Patria Sjahrir mengatakan, kontribusi bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terhadap TOBA terbilang masih cukup kecil. Pasalnya, adopsi penggunaan EV di kehidupan sehari-hari masyarakat juga terbilang masih rendah.

"Memang bakal kecil dalam waktu 2-3 tahun karena dari sisi adopsi 4 wheeler lebih bagus dari 2 wheeler per hari ini. Kendaraan roda dua harus punya napas panjang, tapi kita tetap invest terus ke sana, yang penting orang pakai lah," terangnya, ditemui terpisah.

Ia pun menjabarkan dua masalah utama yang menyebabkan adopsi kendaraan listrik masih rendah. Pertama, banyak orang Indonesia melihat motor seperti aset. Dari sana, muncul pertanyaan terkait harga jual dari motor listrik tersebut.

"Bagaimana marketnya, after marketnya, jadi bisa dijual balik nggak molis (motor listrik)?," kata Pandu.

Masalah berikutnya ialah terkait kualitas produk. Menurutnya, banyak orang melihat harga semurah mungkin, tapi orang juga mulai complain terkait kualitas yang ada. Dengan demikian, konsumen sebetulnya mencari kualitas yang bagus.

Di sisi lain, pihaknya menjamin masih akan terus menyuntikkan investasi secara multiyear. Untuk tahun 2024 ini, diperkirakan TBS akan menyuntikkan sekitar US$ 5-7 juta.

"Tiap tahun (investasi). Tiap tahun pasti investasi dong membangun. Saya kan nggak melihatnya bisnis 1 atau 2 tahun, panjang," pungkasnya.

(shc/das)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat