matraciceni.com

TOBA Putuskan Tak Bagikan Dividen, Pilih Kembangkan Bisnis

RUPST PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
RUPST PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) (Foto: Shafira Cendra Arini/)

Jakarta -

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memastikan tidak akan ada pembagian dividen untuk tahun buku 2023. Perusahaan berencana untuk mengalokasikan perolehan labanya sebagai dana cadangan hingga laba ditahan.

Direktur TBS Juli Oktarina menjelaskan, perusahaan telah memutuskan untuk menahan laba untuk dimanfaatkan sebagai modal dalam mempercepat pengembangan bisnis yang tengah bergulir.

"Alasannya kenapa tahun ini tidak ada bagi dividen, karena memang dari perusahaan kita sudah melihat laba ini akan kita tahan sebagai modal kita mempercepat pengembangan bisnis yang sedang kita lakukan," kata Juli, dalam Konferensi Pers RUPST TOBA, di Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama 2023, emiten terafiliasi Pandu Sjahrir ini mencatatkan laba bersih senilai US$ 20,8 juta atau setara Rp 336,96 miliar (kurs Rp 16.200/US$). Besaran tersebut mengalami perubahan 77,8% dari tahun sebelumnya.

Laba sejumlah US$ 790.651 atau Rp 12,8 miliar akan disisihkan sebagai dana cadangan. Sedangkan sisa laba bersih sebesar US$ 7.115.865 atau Rp 115,27 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan jangka panjang serta mendukung rencana pertumbuhan bisnis dan investasi Perseroan.

Juli memaparkan, saat ini perusahaan tengah berfokus dalam mengembangkan tiga lini bisnisnya, antara lain energi baru terbarukan (EBT), kendaraan listrik (electric vehicle/EV), serta waste management.

ADVERTISEMENT

"Alokasi laba bersih ini juga untuk mendukung diversifikasi bisnis Perseroan, termasuk investasi di sektor ketenagalistrikan yang berfokus pada energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, dan pengelolaan limbah," terangnya.

Sementara itu, SVP Corporate Strategy & Investor Relations TBS Nafi Sentausa mengatakan, pihaknya optimistis atas prospek Perseroan di tahun 2024, mengacu pada hasil positif dari akuisisi dan ekspansi bisnis baru yang mulai terlihat di awal tahun.

"Dari sektor pengelolaan limbah, akuisisi AMES yang menguasai 75% pangsa pasar limbah medis di Singapura, dan ARAH dengan kapasitas pengolahan lebih dari 38 ton sampah per hari, hingga peluncuran motor Electrum H5 dan pengembangan proyek Mini Hidro di Lampung serta PLTS Waduk Tembesi, memberikan kami kepercayaan untuk menatap tahun 2024 dengan optimisme tinggi," kata Nafi.

Selain peningkatan nilai laba bersih, perusahaan juga mencatatkan kinerja positif dari sisi total aset yang meningkat menjadi sebesar US$ 947,8 juta atau Rp 15,35 triliun, naik 5,4% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, tercatat total pendapatan sebesar US$ 501,3 juta atau setara Rp 8,12 triliun, mengalami perubahan 21,2% dari tahun sebelumnya.

Strategi diversifikasi bisnis TBS juga telah membuahkan hasil yang positif. Sektor pembangkit listrik mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 25,53% year-on-year (yoy), mencapai US$ 59,17 juta atau setara Rp 958,55 miliar.

Sementara itu, pendapatan dari penyewaan kendaraan listrik meningkat signifikan sebesar 189,2% menjadi US$ 217,99 ribu atau setara Rp 3,53 miliar, dan bisnis pengelolaan limbah menghasilkan pendapatan sebesar US$ 3,18 juta atau setara Rp 515,16 miliar pada tahun 2023.

(shc/das)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat