matraciceni.com

Dubes Uni Eropa Ingatkan Ini Soal Makan Bergizi Gratis Prabowo

Sejumlah siswa/i SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang, mengikuti simulasi makan siang gratis, Kamis (29/2/2024). Simulasi ini dilihat langsung oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Potret Simulasi Makan Siang Gratis di Tangerang/Foto: Grandyos Zafna

Jakarta -

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Denis Chaibi menyatakan program makan bergizi gratis yang akan dijalankan presiden terpilih Prabowo Subianto bisa menjamin ketahanan pangan di Indonesia. Hanya saja ia mengingatkan tentang pengelolaan limbah makanannya.

"Presiden terpilih Prabowo sangat jelas menyatakan bahwa ketahanan pangan adalah prioritas dan program pemberian makanan di sekolah adalah cara yang efektif untuk menjamin ketahanan pangan. Namun, pemanfaatan limbah makanan adalah cara yang sangat-sangat cerdas untuk menjamin keamanan pangan," kata Denis dalam acara Green Economy Expo 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu (3/7/2024).

Denis menyebut sisa makanan (food waste) di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara G20 lainnya. Padahal sampah makanan sangat erat kaitannya dengan ketahanan pangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Limbah makanan setiap tahun dapat menghidupi 20 juta orang. Jika kita dapat mengurangi limbah makanan dengan cara yang wajar, kita dapat memberi makan 10% populasi di Indonesia," tutur Denis.

Untuk itu, Denis menyambut baik langkah pemerintah Indonesia yang meluncurkan Peta Jalan Pengelolaan Susut dan Sisa Pangan Dalam Mendukung Pencapaian Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini melihat perilaku produksi dan konsumsi masyarakat Indonesia yang tidak berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

Ke depan, pemerintah Indonesia mendorong penerapan ekonomi sirkular yakni model ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan sumber daya, memperpanjang usia pakai suatu produk, serta mengembalikan sisa produksi dan konsumsi ke dalam proses produksi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut timbunan sampah makanan yang ada saat ini membuat Indonesia bisa kehilangan ekonomi hingga Rp 551 triliun per tahun.

Oleh karena itu, pengendalian food loss and waste menjadi salah satu strategi intervensi prioritas pemerintah untuk menekan jumlah timbunan sampah makanan dan mencegah kerugian tersebut.

"Pengendalian susut dan sisa pangan atau food loss and waste menjadi salah satu strategi intervensi prioritas yang dapat menekan jumlah timbunan sampah hingga separuh yang ada saat ini dan mencegah risiko kehilangan ekonomi hingga Rp 551 triliun per tahun," kata Suharso dalam kesempatan yang sama.

Simak juga Video 'Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 71 T Kesepakatan Jokowi-Prabowo':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/ara)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat