matraciceni.com

Catatan Bank Dunia soal Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Kantor Bank Dunia
Ilustrasi/Foto: Dok Reuters

Jakarta -

Bank Dunia (World Bank) memberikan catatan terkait program makan bergizi gratis yang akan diterapkan Indonesia. Program tersebut akan dijalankan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan anggaran Rp 71 triliun pada 2025.

Dalam laporan terbaru Bank Dunia bertajuk Indonesia Economic Prospect edisi Juni 2024, Bank Dunia mengulas pembahasan tentang program makan bergizi gratis untuk anak sekolah dengan istilah school meals. Kebijakan itu disebut sudah populer di berbagai negara.

"Tujuan pemberian makanan di sekolah terus berkembang, dengan semakin meningkatnya penekanan pada kualitas makanan, peran makanan dalam membangun ketahanan dan respons terhadap guncangan, serta memperkuat hubungan dengan pengembangan pasar lokal," tulis laporan Bank Dunia, dikutip Jumat (28/6/2024) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank Dunia menyebut program makan gratis di sekolah tidak efektif mengatasi stunting, pasalnya stunting hanya dapat dicegah dalam periode 1.000 hari dari awal kandungan. Meski begitu, program ini disebut bisa mengantisipasi gejala anemia pada anak.

"Makanan di sekolah mungkin berdampak pada keragaman pola makan dan anemia pada anak-anak yang bersekolah, meskipun hal ini bergantung pada komoditas spesifik yang ditawarkan," tulis laporan itu.

ADVERTISEMENT

Bank Dunia menyebut program makan bergizi gratis di sekolah memiliki beberapa tujuan, antara lain meningkatkan kesehatan dan gizi, meningkatkan kehadiran dan pembelajaran, serta perlindungan sosial.

Selain itu, Bank Dunia menyebut program makan bergizi gratis memberikan manfaat bagi kesejahteraan ekonomi rumah tangga penerima manfaat. Khususnya di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi.

Dari segi biaya, modalitas intervensi yang dipilih (makanan, snack atau ransum yang dibawa pulang), kualitas makanan (komposisi dan ukuran), jenis pengadaan (lokal atau terpusat), jumlah penerima manfaat, lokasi geografis, logistik dan kondisi iklim akan sangat mempengaruhi.

"Penerapan atau perluasan program ini tidak boleh mengorbankan belanja yang lebih rendah atau perhatian pada intervensi modal manusia penting lainnya. Secara keseluruhan, penting untuk mendefinisikan dan menetapkan tujuan yang jelas untuk program-program tersebut," saran Bank Dunia.

Simak juga Video 'Bisakah Rp 15 Ribu Dapat Menu Makan Gratis Bergizi?':

[Gambas:Video 20detik]

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara di halaman berikutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat