matraciceni.com

Berawal dari Terlilit Utang, Orang Ini Malah Mendadak Kaya!

Celebrating success. Low angle view of excited young businessman keeping arms raised and expressing positive while standing outdoors with office building in the background
Foto: Getty Images/iStockphoto/pondsaksit

Jakarta -

Bagi kebanyakan orang, utang memiliki makna yang buruk karena merupakan tanggungan yang banyak menguras isi dompet. Namun siapa sangka, kondisi berbeda dengan apa yang dialami seorang ilmuwan asal Amerika Serikat (AS), Walter Hunt.

Karena terlilit utang yang cukup besar, Hunt malah mendapat ide penemuan menarik dan bisa membawanya jadi orang kaya. Lalu bagaimana ceritanya?

Melansir dari situs Today I Found Out, cerita bermula saat Walter Hunt memiliki utang sebesar US$ 15 (saat ini diperkirakan senilai US$ 422 atau Rp 6,58 juta bila dihitung dalam kurs Rp 15.600/dolar AS) kepada salah seorang juru gambar bernama J.R Chapin. Tidak dijelaskan secara rinci sejak kapan utang itu dimiliki Hunt.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hunt yang tinggal dan bekerja di New York merupakan seorang ilmuwan yang super sibuk. Sepanjang tahun 1800-an, dia banyak menciptakan berbagai macam temuan mulai dari pena, mesin pemecah es, mesin penyortir surat, hingga senjata api dan banyak lainnya.

Bahkan pada 1834, ia berhasil menciptakan mesin jahit pertama di dunia. Namun, dikatakan bila sang putri membujuk Hunt untuk tidak mengkomersialkan alat tersebut karena hal itu dianggap dapat menyebabkan pengangguran besar-besaran di kalangan penjahit.

ADVERTISEMENT

Sedangkan J.R Chapin sendiri merupakan seorang juru gambar yang biasa membuatkan ilustrasi penemuan Hunt untuk kemudian bisa dipatenkan. Hingga akhirnya di suatu waktu, pada 1849 Chapin pun menagih uang jasa menggambar kepada Hunt.

Karena tidak memiliki uang, saat itu Hunt sempat duduk termenung memikirkan bagaimana cara untuk membayar utang tersebut. Di tengah desakan dan rasa frustrasi tersebut, Hunt tiba-tiba mengambil sebatang kawat yang kemudian dipelintir hingga menjadi semacam penjepit.

Penjepit itulah yang kini disebut safety pin atau yang lebih kita kenal sebagai peniti. Dikatakan hanya butuh waktu 3 jam baginya untuk terpikirkan dan menciptakan temuan barunya itu.

Setelahnya ia segera mematenkan temuan barunya itu. Tepat pada 10 April 1849, pria asal new York itu menerima hak paten safety pin atau peniti pertama di dunia dengan nomor U.S. Patent No. 6,281.

Setelahnya Hunt segera menjual hak paten tersebut itu kepada sebuah perusahaan besar di negaranya, W.R Grace and Company. Saat itu Hunt menjual hak paten peniti ini dengan nilai sebesar US$ 400 atau sekitar US$ 11.000 (Rp 171,6 juta) dengan nilai saat ini.

Setelah mendapat uang, dia pun mendadak kaya raya dan langsung melunasi utangnya kepada Chapin. Hidupnya pun seketika membaik. Meski begitu, penjualan hak paten ini banyak dinilai merupakan salah satu kesalahan paling besar yang pernah dilakukannya.

Sebab ketika diproduksi secara massal, peniti buatannya laris-manis di pasaran. Bahkan perusahaan yang saat ini memproduksi peniti ini dapat meraup keuntungan hingga jutaan dolar. Di abad ke-18, uang sebesar itu memiliki nilai yang sangatlah besar.

(fdl/fdl)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat