matraciceni.com

Luhut Ramal Perang China-Taiwan Tidak Akan Pernah Terjadi

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandajaitan saat menjalani wawancara dengan  di acara Blak-blakan, Kamis (19/7).
Foto: Rachman Haryanto

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan soal ketegangan politik antara China dan Taiwan. Menurut Luhut, konflik kedua wilayah tidak akan berakhir pada peperangan.

Luhut menyampaikan Indonesia konsisten menganut One China Policy atau kebijakan satu China. Hal ini disampaikan kepada Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam kunjungannya ke China beberapa waktu lalu.

"Dan juga kita lihat potensi Perang China-Taiwan. Menurut saya tidak akan pernah, tapi mungkin terjadi konflik. Saya sampaikan pada Wang (Menteri Luar Negeri China Wang Yi) Indonesia tetap pada posisi One China Policy, itu konsisten foreign policy kita," katanya dalam CNBC MINDialogue: Supply Chain Dynamic in Critical Minerals Geopolitical di Soehanna Hall, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Luhut mengingatkan untuk mencermati konflik ini dengan baik. Pasalnya ketegangan antara China dan Taiwan diprediksi tetap mempengaruhi Indonesia.

"Saya belum melihat akan ada perang terbuka antara China dan Taiwan, tapi ketegangan itu pasti akan ada pengaruhnya," tambah dia.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan itu, ia menyinggung soal konflik yang sedang melanda dunia, termasuk perang Israel-Palestina. Menurut Luhut, berdasarkan kabar yang diterima dari pihak yang dekat kedua negara, perang tersebut belum diketahui kapan akan selesai.

"Banyak sekali tren politik atau perseteruan di belahan dunia kita. Konflik Israel-Palestina, kita nggak tahu kapan selesai. Kami punya kontak sangat dekat dengan mereka, dengan Amerika Serikat dan negara-negara Arab, kita mendapat briefing sangat detail, mereka tidak tahu kapan selesai," bebernya.

Konflik tersebut pada akhirnya mempengaruhi kenaikan harga komoditas seperti minyak dan pangan. Ia lalu menyinggung perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung sejak pecah tahun 2022. Perang tersebut jua mempengaruhi naiknya harga sejumlah komoditas.

(ily/rrd)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat