matraciceni.com

Produksi Pangan RI Disebut Sedang Kritis, Ada Apa?

Ilustrasi Sensus Pertanian
Ilustrasi pertanian - Foto: Dok. BPS

Jakarta -

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan selama 3 bulan kondisi produksi pangan strategis Indonesia, macam beras dan jagung bakal masuk dalam kondisi kritis. Hal ini terjadi karena musim kemarau akan tiba.

Amran menjelaskan sejauh ini iklim cuaca kering El Nino sebetulnya belum selesai, diperkirakan siklus El Nino baru selesai pada bulan Juli hingga Agustus. Masalahnya, mulai Agustus ini Indonesia memasuki musim kemarau.

Kemarau sendiri akan terjadi Agustus, September, hingga Oktober. Tiga bulan ini lah yang disebut Amran sebagai masa kritis produksi pangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"El Nino belum berakhir tetapi musim kemarau sudah masuk. Puncaknya nanti kemarau adalah Agustus, September, Oktober. Kemudian November biasanya sudah ada hujan, nah 3 bulan ini lah sangat kritis karena juga ada El Nino," papar Amran ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta Pusat Selasa (11/6/2024).

Amran sendiri sudah mulai melakukan antisipasi kekeringan panjang ini. Dia mengalihkan anggaran sebesar Rp 7 triliun untuk antisipasi kekeringan pada produksi pangan di Indonesia. Anggaran yang dialihkan ini diambil dari anggaran perjalanan dinas, seminar, hingga anggaran pembangunan fasilitas Kementan.

ADVERTISEMENT

Anggaran yang dialihkan ini akan digunakan untuk membiayai pembelian benih, pompa, alat mesin pertanian untuk petani-petani jagung dan beras sebagai pangan strategis.

"Kami laporkan pak, kami sudah refocusing anggaran untuk beli pompa, yang dulunya diperuntukkan untuk bangunan, diperuntukkan untuk sebagian perjalanan dinas, acara seminar, kemudian biaya tak penting dulu kami cabut kami refocusing kemudian kami belikan benih, pompa, alat mesin pertanian untuk petani," ungkap Amran.

(hal/kil)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat