matraciceni.com

Ini Bedanya Blok M Plaza dengan Blok M Square

Aktivitas warga di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021).
Foto: Grandyos Zafna

Jakarta -

Tidak sedikit orang yang mengira Blok M Plaza dan Blok M Square merupakan pusat perbelanjaan yang sama. Hal ini dikarenakan kedua mal ini memiliki nama yang mirip dan sama-sama terletak di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Namun pada kenyataannya Blok M Plaza dan Blok M Square merupakan dua pusat perbelanjaan yang berbeda. Lantas apa perbedaan antara Blok M Plaza dengan Blok M Square?

Blok M Plaza

1. Tentang Blok M Plaza

Berdasarkan situs resmi Blok M Plaza, pusat perbelanjaan yang satu ini sudah berdiri sejak 1990 dan diresmikan oleh mendiang Ibu Tien Soeharto pada 30 Mei 1991. Blok M Plaza sendiri terletak di Jl. Bulungan No. 76 kawasan Blok M, Kebayoran Baru, yang merupakan salah satu pusat bisnis di Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusat perbelanjaan ini terdiri dari 7 lantai area shopping dan 13 lantai area parkir yang mampu menampung sekitar 700 kendaraan roda empat dan 300 kendaraan roda dua. Kemudian bangunan ini juga berada sangat dekat dengan salah satu stasiun MRT Jakarta yang membuatnya mudah untuk dikunjungi.

Karena hal ini juga Plaza Blok M tengah membangun koridor atau jembatan penghubung langsung dengan Stasiun MRT Blok M. di lantai 1 pusat perbelanjaan. Koridor yang langsung terkoneksi di lantai 1 ini dibangun dengan panjang 9,7 meter, luas 145 m2 dan akan ditempati beberapa unit counter.

ADVERTISEMENT

2. Pemilik Blok M Plaza

Pusat perbelanjaan ternama yang satu ini didirikan dan dikelola oleh PT Pakuwon Jati tbk di bawah bendera Pakuwon Group. Diketahui Blok M Plaza merupakan projek kedua Pakuwon Group dalam membangun sebuah pusat perbelanjaan.

Sedangkan Pakuwon Group merupakan salah satu pengembang real estate di Indonesia milik Alexander Tedja. Perusahaan ini banyak mendirikan bangungan berskala besar yang meliputi pusat perbelanjaan, hotel sampai gedung perkantoran.

Pakuwon didirikan pada 20 September 1982, mengawali perseroan di industri properti dengan membangun Tunjungan Plaza 1 pada 1989, yang merupakan pusat perbelanjaan modern pertama di Surabaya.

Pada tahun yang sama, 1989 Pakuwon mencatat saham perdananya. Menjadikan Pakuwon sebagai perusahaan properti pertama yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Melalui laman resminya, Pakuwon Group melalui Pakuwon Jati pada tahun 2022 kemarin telah membukukan laba bersih sebesar Rp 5.987 miliar.

Kemudian untuk Alexander Tedja sendiri, dalam laporan Forbes disebutkan ia mengawali kariernya di industri film pada 1971. Barulah setelahnya ia mulai mencoba membangun usaha di bidang real estate pada 1989.

Hingga pada 2022 kemarin Alexander Tedja mencatatkan total kekayaan sebesar US$ 955 miliar atau setara dengan Rp 14,3 triliun (dalam kurs Rp 15.000) dan menjadi orang ke-47 dalam jajaran orang terkaya di Indonesia tahun itu. Namun dalam laporan orang terkaya RI 2023 versi Forbes namanya terdepak dari daftar.

Karenanya belum diketahui total aset kekayaan pemilik Blok M Plaza sekarang. Namun kekayaannya diyakini terus bertambah karena banyaknya lini bisnis di beberapa kota besar di Indonesia yang dibangun oleh Alexander Tedja melalui perusahaannya, Pakuwon Group.

Blok M Square

1. Tentang Blok M Square

Melansir dari situs resmi pusat perbelanjaan, Blok M Square merupakan salah satu trade mall terbesar di Jakarta Selatan yang sebelumnya bernama Aldiron Plaza. Pusat perbelanjaan ini dibangun di atas lahan seluas 2,12 Ha di Jl. Melawai V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Blok M Square memiliki daya tampung parkir hingga 3000 mobil dan ratusan tenant dengan berbagai macam kategori dan komoditas yang dijual, mulai dari fashion, kuliner, entertainment, sampai dengan otomotif.

Perlu diketahui juga sampai saat ini Blok M Square merupakan salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta yang memiliki masjid terbesar. Masjid dengan nama Nurul Iman ini terletak di bagian atas Blok M Square.

2. Pemilik Blok M Square

Pusat perbelanjaan Blok M Square dikembangkan PT Melawai Jaya Realty dan saat ini berada di bawah naungan Agung Podomoro Group (APG).

Sementara itu Agung Podomoro Group (APG) merupakan emiten yang pertama kali didirikan pada tahun 1969 oleh alm. Anton Haliman. Proyek pertama dari perusahaan ini adalah kompleks perumahan di kawasan Simprug, Jakarta Selatan yang selesai dibangun pada tahun 1973.

Kemudian pada 1986 kepemimpinan perusahaan diserahkan kepada Trihatma Kusuma Haliman, yang segera mengambil alih PT. Indofica Housing. Barulah pada 2010 APG berubah nama menjadi PT Agung Podomoro Land Tbk.

Di tahun yang sama, tepatnya pada 11 November 2010, perseroan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dan resmi melantai di bursa saha Indonesia dengan kode (APLN).

Di sisi lain, berdasarkan data RTI hingga 31 Januari 2024 setidaknya perusahaan ini menebar 22.699.326.779 (22,69 miliar) lembar saham. Dari seluruh lembar saham yang ada, 82,724% atau 18.777.785.148 di antaranya dimiliki oleh PT Indofica.

Kemudian untuk pemegang saham terbesar kedua ada Trihatma Kusuma Haliman sebesar 4,999% atau 1.134.702.185 lembar saham. Kemudian diikuti oleh PT Sarana Multiland sebesar 0,848% atau 192.487.500 lembar saham.

Barulah sisa kepemilikan saham ini dipegang oleh Miarni Ang (0,012%), Cesar M. Dela Cruz (0,007%), Noer Indradjaja (0,003%), dan masyarakat - non warkat alias publik dengan total 2.589.347.946 lembar saham atau 11,407% perusahaan.

(fdl/fdl)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat