matraciceni.com

Thrifting: Pengertian, Kekurangan-Kelebihan, hingg

Pasar Senen menjadi pusat penjualan baju bekas di Jakarta. Pasar thrift itu tak terpengaruh ada atau tidaknya TikTok Shop.
Thrifting: Pengertian, Kekurangan-Kelebihan, hingga Tips Usaha/Foto: Chelsea Olivia Daffa

Jakarta -

Thrifting sempat menjadi kegiatan yang hits dan banyak diminati masyarakat, khususnya kaum muda, hingga kerap dimanfaatkan sebagai sebuah bisnis. Bagi sebagian orang thrifting diartikan sebagai kegiatan berbelanja dengan membeli barang bekas yang masih layak dipakai.

Namun banyak juga yang menilai jika pengertian tersebut kurang tepat karena thrifting juga disebut sebagai aktivitas belanja yang tujuannya mendapat barang bermerek terkenal dengan harga miring atau lebih murah. Lantas apa itu thrifting? Berikut penjelasannya.

1. Pengertian Thrifting

Istilah thrifting berasal dari bahasa Inggris dari kata thrift atau thrifting yang artinya hemat atau penghematan. Pengertian ini mengacu pada perilaku hemat terhadap uang yang dikeluarkan. Misalnya seperti berbelanja produk yang lebih murah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun berdasarkan informasi dari situs e-commerce bukalapak, saat ini istilah thrifting sendiri telah bergeser menjadi sebuah aktivitas dalam mencari dan membeli barang-barang bekas. Biasanya, thrifting dilakukan dengan tujuan untuk dipakai kembali atau dijual kembali.

Hal ini dikarenakan barang dari hasil thrifting memiliki harga yang jauh lebih murah, tapi kualitas yang didapatkan tetap bagus. Makanya, tidak heran kalau thrifting sempat menjadi kegiatan yang hits dan banyak diminati sehingga dimanfaatkan sebagai sebuah bisnis.

ADVERTISEMENT

Pengertian tentang thrifting juga mengarah pada kegiatan berbelanja produk bekas, yang dinilai memiliki harga yang lebih murah, sehingga dianggap lebih hemat. Kegiatan thrifting seperti berbelanja produk bekas ini biasanya berupa produk lokal maupun impor.

Biasanya, kegiatan ini dilakukan oleh sebagian orang yang ingin membeli suatu barang dengan budget yang terbatas. Terlebih, dalam melakukan thrifting kamu bisa mendapatkan berbagai produk bermerek dengan harga yang miring.

2. Kelebihan Belanja Thrifting

Aktivitas membeli barang bekas alias thrifting ini ternyata mempunyai sejumlah kelebihan. Berdasarkan situs Sampoerna University, berikut sejumlah kelebihan belanja thrifting

1. Harga Lebih Terjangkau

Keuntungan pertama yang didapat dari memberi barang hasil thrifting adalah mendapatkan harga yang lebih murah. Hal ini tak hanya bisa dijadikan untuk menghemat biaya, tetapi juga berkesempatan memiliki barang berkualitas bagus dengan harga murah, bahkan biasanya perbandingan harganya mencapai 50 persen dan banyak ditemui tempat thrifting di Jakarta

2. Kualitas Bagus

Selain mendapatkan barang dengan harga miring, biasanya kualitas barang yang didapat juga terbilang masih cukup bagus atau layak digunakan. Meskipun barang tersebut sudah pernah digunakan orang lain, namun fungsi dan kualitas barang thrifting tentu saja masih layak mengingat barang itu bisa dijual kembali.

3. Barang Bermerek

Keuntungan selanjutnya dari melakukan thrifting adalah bisa mendapatkan produk atau barang dengan merek terkenal alias branded. Namun hal ini tentu tidaklah mudah untuk dilakukan, karena memang memerlukan kesabaran dan ketelitian saat berburu.

4. Sensasi Memburu

Melakukan thrifting sama saja dengan memburu target yang dalam hal ini biasanya barang dengan kualitas baik atau bermerek dengan harga miring. Dalam prosesnya, seseorang yang melakukan thrifting dapat merasakan sensasi memburu sesuatu yang sangat diingin-inginkan. Hal ini tak lepas dari ketersediaan barang yang amat sangat

3. Kekurangan Belanja Thrifting

Sebagaimana thrifting memiliki kelebihannya sendiri, sering kali kegiatan ini juga memiliki sejumlah kekurangan. Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan agar pembeli atau pelaku thrifting tidak rugi saat berbelanja.

Masih berdasarkan situs Sampoerna University, berikut sejumlah kekurangan thrifting:

1. Sulit Dapat Barang Sempurna

Karena yang dicari memang barang bekas, maka produk yang tersedia tentu tidak akan dalam kondisi yang tidak mencapai kata sempurna. Alias terdapat beberapa kekurangan dari produk tersebut, seperti adanya kerusakan atau cacat pada produk.

Hal ini menjadi kekurangan yang paling umum ditemui bagi para pelaku thrifting. Walaupun pada akhirnya tentu saja kualitas produk barang bekas yang bisa didapat sangat bergantung pada kejelian kamu saat berbelanja.

2. Tak Ada Retur

Namanya juga barang bekas, jika kondisi yang didapatkan tidak sesuai dengan ekspektasi dan harapan maka pelaku thrifting tidak bisa meminta retur atau pengembalian atau ditukar. Karenanya kamu perlu mengantisipasi hal ini sebelum mengeluarkan uang untuk membeli produk bekas agar tidak berakhir sia-sia.

3. Merek Palsu

Meski terkadang saat melakukan thrifting kamu bisa mendapatkan produk dengan merek ternama, tapi banyak juga produk-produk dengan merek palsu yang beredar. Mau tidak mau kamu sebagai pelaku thrifting harus bisa membedakan, mana barang asli dan mana barang palsu atau KW.

4. Tips Melakukan Thrifting

1. Tentukan Barang dan Model

Sebelum memulai thrifting, kamu harus menentukan terlebih dahulu barang dan model apa saja yang ingin kamu cari. Hal ini akan membantu kamu pada saat proses thrifting sehingga proses pencarian akan lebih cepat.

2. Teliti dan Sabar

Salah satu kunci dalam melakukan thrifting adalah harus teliti dan sabar. Soalnya, barang bekas yang dijual sangat banyak jadi kamu harus sabar mencari pakaian yang sesuai dengan selera kamu. Selain itu, kamu juga perlu teliti ketika pilih barang tersebut agar mendapatkan barang yang kualitas masih bagus dan tidak ada kerusakan yang parah.

3. Menawar Harga

Menariknya dari sistem thrifting adalah kamu bisa menawar harga ke penjual. Walaupun begitu, kamu tetap harus menawar dengan harga yang wajar agar kamu dan penjual tetap sama-sama untuk.

4. Segera Dicuci atau Dibersihkan

Setelah kamu membeli barang thrifting, sebaiknya kamu segera membersihkan barang tersebut. Terlebih untuk pakaian kamu harus segera mencucinya agar tidak terkena iritasi kulit akibat kuman, bakteri, dan jamur.

5. Tips Membuka Bisnis Thrifting

1. Membuat Rancangan Bisnis yang Matang

Sebelum terjun ke dalam bisnis thrifting, kamu perlu membuat rancangan bisnis yang matang terlebih dahulu. Dalam pembuatan rancangan bisnis ini, kamu perlu menentukan siapa saja target pasar yang kamu incar, produk seperti apa yang akan kamu jual, berapa rentang harga yang akan kamu jual, dan lain sebagainya.

Dengan adanya rancangan bisnis ini akan membantu bisnis kamu berjalan dengan lancar dan mengurangi resiko terjadi kerugian.

2. Mencari Supplier yang Tepat

Setelah membuat rancangan bisnis, tips selanjutnya adalah kamu harus mencari supplier thrifting yang tepat. Carilah supplier terpercaya yang menawarkan berbagai produk dengan kualitasnya yang masih layak dan bagus.

Selain itu, kamu juga bisa membandingkan harga antar supplier agar mendapatkan harga yang termurah. Kalau bisa, usahakan untuk mencari supplier yang menyediakan berbagai produk dari brand ternama dengan harga yang murah.

3. Memperhatikan Kualitas Barang

Salah satu kunci keberhasilan dari menjalankan bisnis thrifting adalah kualitas barang yang dijual masih bagus. Apabila barang yang kamu jual memiliki kualitas yang baik maka konsumen akan percaya dengan toko kamu sehingga akan menjadi pelanggan setia.

4. Melakukan Promosi

Setiap bisnis pasti memerlukan promosi yang efektif dan efisien agar dapat meningkatkan minat konsumen. Hal ini juga harus dilakukan dalam bisnis thrifting supaya bisa menjaring banyak konsumen.

Kamu bisa melakukan promosi di berbagai media sosial, seperti Instagram, TikTok, Twitter, Facebook dan lainnya. Selain itu, kamu juga bisa menyediakan berbagai promo yang menarik, seperti giveaway, buy 1 get 1, buy 100k get free item, dan lainnya.

Dalam catatan , kegiatan thrifting sejatinya tidak dilarang oleh pemerintah. Namun kegiatan ini sering kali jadi kontroversi karena menjual barang impor bekas, seperti pakaian.

Sementara pemerintah Indonesia telah melarang impor pakaian bekas. Jadi yang sebenarnya dilarang oleh pemerintah adalah kegiatan impor baju atau barang bekas lainnya.

Larangan impor pakaian bekas tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

Melalui peraturan tersebut, Menteri Perdagangan mengatur barang yang dilarang untuk diimpor. Dalam Pasal 2 Ayat (3) dijelaskan bahwa pakaian bekas impor termasuk barang yang dilarang impor. "Barang Dilarang Impor berupa kantong bekas, karung bekas, dan pakaian bekas".

(fdl/fdl)

Terkini Lainnya

  • 1. Pengertian Thrifting

  • 2. Kelebihan Belanja Thrifting

  • 1. Harga Lebih Terjangkau

  • 2. Kualitas Bagus

  • 3. Barang Bermerek

  • 4. Sensasi Memburu

  • 3. Kekurangan Belanja Thrifting

  • 1. Sulit Dapat Barang Sempurna

  • 3. Merek Palsu

  • 4. Tips Melakukan Thrifting

  • 1. Tentukan Barang dan Model

  • 2. Teliti dan Sabar

  • 3. Menawar Harga

  • 4. Segera Dicuci atau Dibersihkan

  • 5. Tips Membuka Bisnis Thrifting

  • 1. Membuat Rancangan Bisnis yang Matang

  • 2. Mencari Supplier yang Tepat

  • 3. Memperhatikan Kualitas Barang

  • 4. Melakukan Promosi

  • Istilah Kamus Terkait

Tautan Sahabat