Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkap rencana pemerintah mengembangkan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Menhub menyebut salah satu investor yang diincar berasal dari Korea Selatan.
Menurutnya, pemerintah memang mengembangkan pola pendanaan kreatif dalam menjalankan proyek. Ia menyebut jika tak ada anggaran dari pemerintah maka opsi yang diambil adalah menggandeng swasta.
"Makanya kalau kita bicara creative financing, kalau kita sudah memang butuh bangun lagi tapi anggaran pemerintah tidak ada maka kita gandeng swasta, di antaranya adalah Labuan Bajo," katanya saat ditemui di sela acara Hub Space 2024 di JIExpo, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).
Menurut Budi Karya, Bandara Labuan di Labuan Bajo baru dikembangkan untuk terminal domestik. Sementraa terminal penerbangan internasional sudah ada, meskipun statusnya masih terbatas.
"Labuan Bajo baru kita bangun terminal yang dalam negeri, luar belum. Tapi saat ini operasi luar negeri masih terbatas. Tapi nanti yang akan datang kita mengundang investor luar," imbuhnya.
Beberapa waktu lalu, Menhub menyebut masih mencari investor untuk mengelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati atau Bandara Kertajati dam Bandara Komodo. Menhub mengupayakan agar bandara tersebut dikelola oleh pihak swasta.
"Pelabuhan, bandara, itu kita upayakan dikelola swasta. Sebagai contoh, katakan kita sedang mencari investor dan operator untuk Kertajati, setelah kita bisa lakukan di Kualanamu sama di Batam," katanya saat ditemui di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3/2024).
"Kita juga cari operator untuk Labuan Bajo, kita harapkan kedua bandara ini, ada international player yang masuk ke sini," tutup Budi Karya.
(ily/fdl)