Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan meskipun dia sudah menjajal minum langsung air di IKN, namun belum semua bisa dijajal masyarakat luas. Sebelumnya, Basuki menjajal langsung minum air di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Dia bilang yang diminumnya adalah air hasil olahan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang merupakan bagian dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku. Namun, air yang bisa diminum langsung ini belum disalurkan secara luas di keran-keran yang ada pada bangunan di Kota Nusantara.
Menurutnya hasil olahan IPA itu baru dicek dan disurvei kadarnya oleh internal Kementerian PUPR saja, belum ada survei dari lembaga survei resmi. Dia ingin memastikan air disurvei lembaga survei resmi terlebih dahulu untuk dinyatakan aman baru bisa disalurkan ke keran-keran pada bangunan di IKN.
"Kalau itu kan di IPA-nya langsung. Bukan yang di kerannya. Di IPA-nya aja. Itu baru dicek oleh Balai PU," beber Basuki ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).
Targetnya tanggal 10 Agustus mendatang semua fasilitas air di IKN sudah bisa digunakan secara penuh. Termasuk pula air yang bisa langsung diminum.
"Belum dicek.Doanya yang oke dong. Ya insyaallah ya," kata Basuki.
Sebelumnya, Basuki mengatakan jalur pipa air dari IPA menuju ke reservoir memiliki panjang 16 kilometer, sementara jalur pipa dari reservoir ke daerah kawasan (persil) memiliki jarak 22 kilometer. Dalam hal ini, ia mengatakan pipa baru dipasang sehingga air keran yang aman untuk diminum saat ini baru berada di IPA IKN.
Pembersihan dijelaskan Basuki perlu dilakukan di berbagai jalur perpipaan tersebut. "Itu pipa yang baru dipasang kan mungkin saja masih ada debu kan dari pabrik," beber Basuki di kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2024) yang lalu.
Sementara di kawasan Istana Presiden IKN, Basuki menjelaskan pengecekan kualitas air minum masih diproses. Pengecekan air dijelaskannya dilakukan tidak hanya oleh PUPR, tapi melibatkan pihak ketiga yakni PT Sucofindo untuk memastikan keamanannya.
"Yang di IPA itu baru saya cek dengan Balai Teknik Air minum PU. Tapi nanti ini saya akan minta PT Sucofindo, jadi fair, yang umum, bukan dari PU (saja yang ngecek)," imbuh Basuki.
(hal/das)