matraciceni.com

Tak Hanya MRT, Tangsel Ternyata Mau Bangun LRT Juga!

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan menerapkan tarif promo LRT Jabodebek jelang masa libur Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Ilustrasi LRT/Foto: Rachman_punyaFOTO

Jakarta -

Wali Kota Tangerang Selatan (Walkot Tangsel) Benyamin Davnie mendorong proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) sampai ke wilayah yang dipimpinnya. Bukan cuma MRT, ia juga ingin agar Light Rail Transit (LRT) ikut dibangun sampai Tangsel.

Benyamin menjelaskan sebetulnya proyek pembangunan MRT sampai Tangsel ini sudah ada sejak 2018 lalu, saat ia masih menjabat sebagai Wakil Walikota mendampingi Airin Rachmi Diany. Sayang, kala itu proyek tersebut tidak terealisasi.

"MRT ini sebetulnya kan program yang lama gitu ya, sudah sejak zaman saya waktu itu posisinya wakil bersama dengan ibu Airin waktu itu sebagai Wali Kota sudah kita propose ke Kementerian Perhubungan. Tapi belakangan ini memang isu ini menarik kembali," kata Benyamin dalam program Nation Hub CNBC Indonesia, dikutip Kamis (20/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kali ini, Benyamin mengatakan sedang melakukan pendekatan baru terkait proyek pembangunan transportasi massal ini, yakni melalui investasi pihak ketiga. Ia menargetkan para pengembang properti di Tangsel bersama PT MRT Jakarta (Perseroda) bisa ikut serta dalam proyek tersebut.

Hal ini dilakukan karena Benyamin tahu betul anggaran Pemkot Tangsel tidak akan cukup untuk membiayai mega proyek MRT dan LRT ini. Karenanya dibutuhkan modal dana dari pihak-pihak lain tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya menyadari kalau menggunakan APBD, itu tidak akan mampu APBD kita. Makanya kemudian kami menggandeng PT MRT, kami menggandeng para pengembang yang ada di Kota Tangsel untuk bersama-sama membangun MRT ke Tangsel, termasuk di dalamnya juga LRT," ucapnya.

"Ini juga kita dorong dan mudah-mudahan dengan nanti jadi pendanaannya bukan lagi APBD tetapi investasi dari pihak ketiga," tambahnya lagi.

Beruntung, menurutnya para pengembang dan pihak terkait lainnya menyambut baik rencana ini. Bahkan mereka mengusulkan adanya rute atau trayek baru agar bisa lebih memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.

"Alhamdulillah reaksinya bagus sekali, reaksi mereka, respons mereka sangat bagus sekali, malah trace-nya (trayek) sedang mengalami pembaharuan lagi, sedang pengkajian ulang. Yang tadinya kita lewat Jalan Raya Ciputat sampai Pamulang dan seterusnya, sekarang mungkin akan ada beberapa trace yang diusulkan yang lebih memenuhi kebutuhan pasar," jelasnya.

Selain bergantung pada pihak ketiga, Benyamin juga berharap mendapatkan bantuan dari Pemprov Banten untuk memberikan kebijakan-kebijakan untuk mempercepat pembangunan kedua proyek itu. Begitu juga dengan bantuan dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan.

"Saya bertahan ada bantuan juga dengan Pemprov Banten terhadap kebijakan-kebijakan yang bisa dielaborasi ke kita dengan kaitan MRT ini, termasuk kaitan dengan Kemenhub, alhamdulillah kami sudah saling berkomunikasi dan mereka support kita mereka juga memahami anggaran Pemda," terangnya.

Hingga saat ini proyek MRT dan LRT sampai Tangsel ini masih dalam proses studi kelayakan. Benyamin berharap proses pengerjaan ini bisa masuk ke tahap selanjutnya, yakni lelang proyek dan seterusnya dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Ia menargetkan setidaknya pada 2027 mendatang, masyarakat sudah bisa melihat proses pembangunan proyek ini di Kota Tangsel. Namun ia tidak bisa menargetkan lebih jauh kapan proyek ini akan rampung.

"Untuk studi kelayakannya sedang dilakukan sekarang, jadi soal bahwa kapan akan pelelangan dan sebagainya kita akan dorong terus PT MRT untuk sesegera mungkin, harapan saya mudah-mudahan 2027 sudah mulai kelihatan pembangunan MRT di Tangerang Selatan dan LRT," ucap Benyamin.

Simak juga Video: Warga Cerita Sulit Cari Transportasi-Keluarkan Biaya Lebih saat MRT Tutup

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat