matraciceni.com

Investasi Swasta di IKN Tembus Rp 51 T, Otorita Bidik Tambahan Rp 45 T

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek progres pembangunan Bandara Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (24/1/2024).
Foto: Dok Kementerian Perhubungan

Jakarta -

Investasi swasta di Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga groundbreaking ke-6 tembus Rp 51,3 triliun. Menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN Agung Wicaksono, hal ini menunjukkan penanaman modal di ibu kota baru tidak mengalami kendala.

"Totalnya yang groundbreaking ini betul-betul menunjukkan investasi masuk ke IKN karena satu, memang komitmen. Mereka semuanya itu sudah mendapatkan SK alokasi lahan. Dan kedua, sudah membangun dan totalnya sejauh ini adalah Rp 51,3 triliun, untuk investasi yang sifatnya swasta atau direct investment," katanya kepada wartawan di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024).

Selain investasi langsung, ada juga skema Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) yang dijajaki investor. Agung menyebut 9 perusahaan dari tiga negara asing dan Indonesia berpotensi menggelontorkan dana Rp 45 triliun ke IKN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di samping itu ada juga investasi lewat skema KPBU yang sejauh ini dari minat, komitmen, dan sampai dituangkan, sekarang mereka semua sedang melakukan feasibility study sebagai tahapan investasi, itu ada 9 perusahaan, dan termasuk di antaranya ada tiga negara dari investor asing, itu indikasinya sekitar Rp 45 triliun," bebernya.

Tiga negara yang dimaksud adalah Malaysia, China, dan Uni Emirat Arab (UEA). Malaysia dan China akan mengembangkan sektor properti, sedangkan UEA berencana investasi di sektor energi baru terbarukan.

ADVERTISEMENT

"Yang sudah masuk tahap feasibility study itu adalah dari Malaysia, negara tetangga kita, satu kawasan dengan IKN di Kalimantan, kedua dari Tiongkok, keduanya sama-sama di perumahan, yang ketiga dari UEA untuk energi terbarukan," ujar Agung.

Agung menyebut perusahaan energi UEA sudah berpengalaman memanfaatkan sumber daya air di Indonesia. Sebagai informasi, Masdar asal UEA menggarap proyek PLTS terapung di Cirata, Jawa Barat dengan luasan panel surya mencapai 9 hektare.

"Jadi waktu kemarin di World Water Forum di Bali, ini perusahaan dari UEA yang sudah sukses memanfaatkan air, bendungan untuk pembangkit energi baru terbarukan dari surya secara terapung itu juga kita berikan. Jadi bukan hanya berkomitmen, bukan hanya minat, tapi kita sudah berikan perintah untuk melanjutkan dengan studi kelayakan atau letter to proceed," tutupnya.

(ily/rrd)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat