Industri Morowali Industrial Park yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Bahodopi, Sulawesi Tengah berpotensi untuk menjadi kawasan ekonomi baru. Pasalnya kawasan tersebut menghadirkan berbagai perusahaan pengolah mineral logam yang menyediakan kesempatan kerja.
Communications Director PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Emilia Bassar mengatakan, kehadiran dari kawasan industri tersebut memang mampu menggeliatkan ekonomi masyarakat sekitar. Menurutnya, geliat ekonomi baru muncul tidak terlepas dari eksplorasi mineral nikel yang terjadi di kawasan tersebut.
"Kawasan industri Morowali telah dicanangkan sebagai area industri semenjak dilakukan eksplorasi mineral nikel, hingga berkembangnya perusahaan di kawasan IMIP. Secara khusus Kecamatan Bahodopi sebagai wilayah lokasi pengembangan kawasan IMIP telah bertransformasi menjadi daerah industri nikel," kata Emillia kepada di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Transformasi ini berdampak pada banyaknya pendatang yang beradu nasib di Bahodopi. Hal ini berdampak juga peningkatan jumlah penduduk di Bahodopi sekira lima tahun belakangan atau sejak 2019," sambungnya.
Dilihat dari aspek serapan tenaga kerja, dia mengatakan, kawasan IMIP telah menghidupi lebih dari 83.000 pekerja yang berasal dari Indonesia.
"Sampai Juli 2024, kawasan IMIP memiliki 56 tenant (perusahaan penyewa di kawasan IMIP) terdiri dari 29 perusahaan yang sudah beroperasi, sementara yang lainnya sebanyak 27 perusahaan masih dalam tahap konstruksi. Para tenant berasal dari China, Indonesia, Jepang, Australia, dan terakhir India," tuturnya.
Emilia merinci, IMIP mempekerjakan sekitar 83.428 pekerja Indonesia (data periode Juli 2024) yang mayoritas putra-putri daerah asal Sulawesi.
Menurutnya, tingginya serapan tenaga kerja tersebut membuat perekonomian di sekitar kawasan juga mengalami pertumbuhan. Hal itu terlihat dari menjamurnya sejumlah indekos, pasar, kafe, dan minimarket. Sejumlah kantor cabang perbankan nasional pun hadir di area Kecamatan Bahodopi.
"Tidak hanya itu, peningkatan jumlah usaha di Kecamatan Bahodopi mengalami peningkatan drastis dari tahun ke tahun. Lambat laun bermacam lini usaha bertumbuh di area ini, baik waralaba minimarket ataupun lini wirausaha yang dijalankan oleh masyarakat setempat," ungkapnya.
Selain penyerapan tenaga kerja cenderung meningkat, dari sisi investasi nilainya dari tahun ke tahun pun mengalami hal serupa.
Dia mengatakan, nilai investasi di kawasan IMIP terus menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Dari tahun 2015 hingga 2022, akumulasi investasi mencapai 20,9 miliar dolar AS. Angka ini terus bertambah, dan hingga Mei 2024, total nilai investasi di kawasan IMIP telah mencapai 31,68 miliar dolar AS.
Dengan nilai investasi tersebut, di daerah ini berhasil menggerakkan perekonomian beserta sejumlah fasilitas publik, seperti layanan kesehatan hingga pasar.
Kawasan industri IMIP Foto: dok. Dea Duta Aulia/ |
Di sisi lain, kehadiran kawasan industri IMIP membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Morowali dari sebelumnya Rp 181,232 miliar di tahun 2018 lalu realisasinya menjadi sebesar Rp 586,164 miliar pada 2023. Adapun data terbaru realisasi PAD Morowali per Juni 2024 sebesar Rp 346,381 miliar dengan target Rp 627,115 miliar di akhir tahun 2024.
Emilia mengatakan, IMIP bakal terus berupaya agar tren kenaikan investasi bisa terus dipertahankan atau bahkan bertumbuh. Sejumlah strategi pun dilakukan, salah satunya dengan berbagai upaya peningkatan pelayanan kepada tenant.
Tak hanya itu, dana investasi yang terkumpul pun dimanfaatkan untuk sejumlah pembangunan infrastruktur, sarana, dan prasarana penunjang kawasan seperti saluran air, jembatan, dan sebagainya.
"IMIP berfokus pada peningkatan pelayanan, termasuk membangun dan mengembangkan fasilitas yang terintegrasi demi memudahkan operasional di Kawasan Industri. Diharapkan hal ini akan terus mendorong pertumbuhan investasi di Kawasan IMIP," jelasnya.
Kawasan industri IMIP Foto: dok. Dea Duta Aulia/ |
Menariknya, dampak kehadiran IMIP pun dirasakan oleh warga yang tinggal di lingkar industri smelter IMIP. Seorang warga sekitar kawasan industri IMIP, Munira, mengungkapkan, kehadiran IMIP berpengaruh positif bagi warga seperti dirinya.
Menurutnya, tingginya serapan tenaga kerja di kawasan tersebut menghadirkan peluang tersendiri bagi warga untuk menjalankan usaha. Mulai dari usaha rumah makan hingga indekos pun banyak dilakoni oleh warga sekitar.
"Di depan rumah saja disewakan. Biar kata kita punya kamar (kosong) di dalam rumah disewakan juga. Tetangga saya punya nasib yang sama. Bahkan orang yang tidak bekerja saja bisa mengembangkan usaha. Buka-buka rumah makan nasi kuning saja sudah bisa dapat untung jutaan. Bersyukur karena ada IMIP," ungkapnya.
Hal itulah yang mendorong Munira untuk membuka usaha indekos sebanyak delapan kamar. Menurutnya, mayoritas yang menyewa kamar indekos adalah para pekerja di kawasan industri IMIP.
"Sebulan (penghasilan indekos) rata-rata Rp 7 juta sebulan, setahun sekitar Rp 84 juta. Makanya harus ada IMIP seterusnya, karena kalau tidak ada IMIP siapa yang mau isi kamar kos," katanya.
Jokowi Pede 20 Tahun Lagi Pendapatan per Kapita RI Capai Rp 354 Juta
Jokowi Pede 20 Tahun Lagi Pendapatan per Kapita RI Capai Rp 354 Juta
(prf/ega)