matraciceni.com

Pasar Rokok RI Masuk Fase Jenuh, Kemenperin Sebut Konsumen Sensitif soal Harga

Para buruh rokok sigaret kretek tangan di lingkungan industri kecil Kudus
Foto: Dian Utoro Aji/: Para buruh rokok sigaret kretek tangan di lingkungan industri kecil Kudus

Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut kondisi Industri Hasil Tembakau (IHT) mengalami kontraksi sepanjang Mei. Menurut Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin Merrijantij Punguan Pintaria hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga produk tembakau.

"Kemarin ada penurunan, yang di rilis IKI juga penurunan untuk IHT, terkontraksi. Salah satunya kita tengarai karena harganya. Dan kondisi daya beli yang menurun juga jadi mempengaruhi penjualan," ujar Merrijantij usai acara Leaders Forum: Arah Industri Tembakau dan Pengaturan Akses Anak di Aruba Room Kota Kasablanka, dikutip Jumat (31/5/2024).

Menurutnya, pasar dalam negeri saat ini memasuki fase jenuh hingga terjadi penurunan penjualan. Apalagi, kata dia, masyarakat Indonesia cukup sensitif terhadap kenaikan harga rokok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita memahami pasar dalam negeri kita sudah jenuh, sudah terjadi penurunan, banyak hal menyebabkan jenuhnya, di samping kita sensitif terhadap harga, sangat sensitif," tutur dia.

Tidak kondusifnya kondisi pasar tentu disayangkan, mengingat ada 6 juta pekerja yang mengandalkan sektor ini. Bukan tak mungkin situasi ini berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) jika tak ada perbaikan.

ADVERTISEMENT

"Nah, 6 juta ini kan harus kita penuhi kebutuhan hidupnya, kalau market dalam negeri kita masih belum kondusif, kita mengupayakan mendapatkan pasar-pasar ke luar negeri," terang Merrijantij.

"Kemungkinan itu (PHK) akan ada, kemungkinan itu akan ada," tambah dia.

Oleh karena itu, terkait Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan yang sedang digodok pemerintah, ia berharap kebijakan itu dapat mengakomodir semua pihak, baik masyarakat, sektor industri, hingga level petani. Hal itu sesuai arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada kesempatan itu ia membocorkan ada produsen rokok yang akan memindahkan lini produksinya ke Indonesia, karena tertarik dengan potensi tenaga kerja dalam negeri. Menurut Merrijantij, mereka akan fokus memenuhi kebutuhan pasar luar negeri, bukan dalam negeri.

Sayangnya ia belum mau memberi tahu asal produsen yang dimaksud. Ia hanya mengingatkan bahwa iklim usaha di dalam negeri harus dijaga.

"Karena IHT ini cukup menarik masih, dan ada beberapa potensi investasi, ada beberapa perpindahan, satu atau dua industri akan memindahkan lini produksinya dari negara lain ke Indonesia. Walaupun memang mereka concern untuk pasar ekspor. Namun secara keseluruhan iklim usahanya harus kita jaga agar kondusif," paparnya.

Simak Video: Gawat! Perokok Aktif di RI Meningkat, Mayoritas Anak Muda

[Gambas:Video 20detik]



(ily/hns)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat