matraciceni.com

Pengusaha Ungkap Penyebab Pabrik Sepatu Tutup hingga Relokasi

Ketua Gabungan Pengusaha Industri Alas Kaki Nusantara David Chalik
Foto: Ilyas Fadilah/: Ketua Gabungan Pengusaha Industri Alas Kaki Nusantara David Chalik

Jakarta -

Ketua Gabungan Pengusaha Industri Alas Kaki Nusantara David Chalik buka suara soal pabrik sepatu di Jawa Barat yang tutup hingga pindah ke provinsi lain. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan tingginya upah di provinsi tersebut.

Ia menyarankan regulasi terhadap sektor alas kaki dibedakan dengan industri-industri berat. Pasalnya, sektor alas kaki menyerap tenaga kerja banyak namun keuntungan per produk lebih sedikit dibanding sektor lain.

"Kalo di Jawa Barat, isunya satu, upah tenaga kerjanya memang sangat tinggi. Seharusnya saran saya adalah gini, kalau untuk industri yang besar, industri menengah, industri kecil, itu harus ada klaster. Karena sistem penggajian kan dipukul rata kan," terang David saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Buat kami industri alas kaki, dengan industri alat-alat berat seperti mobil, terus alat elektronik, kita nggak bisa di-compare. Karena kita padat karya, jumlah tenaganya lebih banyak, produksi kami juga sedikit, terus keuntungan kami per produk juga sedikit," lanjut dia.

Selain itu tidak semua industri alas kaki menyasar pasar ekspor. Di sisi lain, persaingan pasar dalam negeri sangat bersaing, terlebih kini ada relaksasi impor lewat terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

ADVERTISEMENT

"Ditambah penjualan dalam negeri untuk produk lokal akan lesu, dibandingkan dengan masuknya jumlah barang impor ke Indonesia, akhirnya banyak yang tutup," imbuhnya.

Ia juga berkomentar terkait tutupnya pabrik Sepatu BATA di Purwakarta. David menduga tutupnya pabrik sepatu legendaris itu berkaitan dengan masalah internal perusahaan.

"Tapi kalau secara umum kita lihat permasalahan ini, kendala dan kondisi ini sudah dialami oleh pengusaha alas kaki di Jawa Barat, Banten, Jakarta dan sekitarnya, sudah cukup lama. Makanya tidak sedikit perusahaan-perusahaan lama mereka memindahkan perusahaannya ke Jawa Tengah karena itu tadi," pungkasnya.

(ily/hns)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat