matraciceni.com

Pembangunan Pelabuhan Smelter Nikel Rp 682 M di Kaltim Rampung

Pelabuhan Smelter Nikel
Foto: Dok. Istimewa

Jakarta -

Proyek pembangunan pelabuhan smelter nikel milik PT Mitra Murni Perkasa (MMP) di Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur telah rampung alias selesai 100%. Proyek ini dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) dengan nilai kontrak Rp 682,5 miliar.

Pelabuhan smelter nikel MMP ini memiliki kapasitas sebesar 7-7,5 juta ton per tahun dan dapat mengakomodasi kapal Panamax hingga 80,000 Deadweight Tonnage (DWT) serta dilengkapi dengan peralatan modern seperti 2 portal luffing crane.

Secara umum, pengerjaan proyek ini berhasil diselesaikan dalam waktu kurang lebih 15 bulan, waktu yang relatif cepat untuk skala tersebut. Rampungnya proyek ini ditandai dengan acara seremoni serah terima penyelesaian pembangunan pelabuhan yang bertajuk MMP dan PT PP pada Jumat (3/5) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Direktur PT MMP, Adhi Dharma Mustopo, mengatakan pelabuhan smelter nikel tersebut memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan perusahaan dalam mewujudkan pembangunan ekosistem industri energi hijau yang berkelanjutan.

Kemudian pelabuhan ini juga dinilai dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mendukung pengembangan ekonomi dan industri di Indonesia dan Kalimantan Timur pada khususnya di sektor hilir mineral nikel.

ADVERTISEMENT

"MMP sebagai bagian dari MMS Group Indonesia selalu berkomitmen kepada prinsip bisnis berkelanjutan yang sejalan dengan visi misi Group dalam menjalankan setiap kegiatannya. Kegiatan operasional kami didesain untuk dapat meminimalkan carbon footprint sebagai bagian untuk mewujudkan program Net Zero Emission Indonesia 2060," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (8/5/2024).

Sementara itu, Direktur Keuangan PT PP Agus Purbianto mengaku puas bisa menyelesaikan pembangunan pelabuhan smelter nikel di Kalimantan Timur itu sesuai dengan tenggat waktu, kualitas dan safety yang sesuai dengan ketetapan perusahaan.

"Terkait penyelesaian proyek pembangunan pelabuhan sudah sangat sesuai dengan standard kualitas, safety, dan waktu penyelesaian. Memang itu adalah standart PT PP dimanapun kami bekerja, di seluruh area operasi kami, terkait dengan QHSE dan waktu pelaksanaan proyek menjadi concern semua karena terus terang, kepuasan stakeholder menjadi prioritas dari kami," ucapnya.

Ia pun berharap operasional pelabuhan smelter nikel MMP ini bisa berjalan secara optimal guna mendukung program pemerintah menuju transisi energi hijau. ''Tentunya dengan beroperasinya port atau jetty dari MMP, harapannya operasional dari smelter nikel ini bisa berjalan optimal untuk membantu program pemerintah dalam transisi energi hijau," imbuhnya.



Seperti Apa Pabrik Bahan Baku Baterai Listrik Pertama di Indonesia? Simak Liputannya

Seperti Apa Pabrik Bahan Baku Baterai Listrik Pertama di Indonesia? Simak Liputannya


(fdl/fdl)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat