Djakarta Lloyd hadir membuka boothnya dalam event Hub Space 2024 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, perusahaan pelayaran milik negara ini juga menyempatkan untuk melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) tripartit dengan Cipta Rizqi Energi dan perusahaan BUMN asal China, CNEC Engineering.
Hadir dalam kesempatan ini Direktur Utama PT Djakarta Lloyd, Achmad Agung Purwosaputra, Direktur Utama PT Cipta Rizqi Energi, Setiyadi dan Direktur Utama PT CNEC Engineering Indonesia, Wu Xi Nan. Dalam kerja sama ini, Djakarta Lloyd, bersama Cipta Rizqi Energi sebagai penyedia gas dan operator, serta CNEC Engineering yang akan menyediakan infrastruktur regasifikasi dan pembiayaan, akan menjajaki berbagai peluang kerja sama. Salah satu fokus utama mereka adalah penyediaan LNG untuk mendukung program konversi dari diesel ke gas di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan perkiraan kebutuhan hingga 200 MMSCFD.
Achmad mengatakan ketiga pihak akan melakukan kajian untuk menghadirkan proyek kapal Liquefied Natural Gas (LNG) skala kecil untuk mengatasi tantangan distribusi gas di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk menyediakan solusi distribusi gas yang lebih efisien dengan biaya keekonomian yang terjangkau, khususnya bagi wilayah kepulauan yang tersebar di Indonesia.
Baca juga: Puluhan Stakeholder Perhubungan Pamer Inovasi di Hub Expo Besok! |
"Kerja sama ini adalah untuk mengoptimalkan konsep eco LNG. Kenapa itu menarik, karena konsep ini memang dibikin untuk bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia," ujar Achmad kepada , Jumat (6/9/2024)
Achmad mengutarakan distribusi LNG di Indonesia selama ini menghadapi berbagai tantangan, terutama karena Indonesia adalah negara kepulauan dengan daerah penghasil gas yang tersebar jauh dari pasar. Potensi distribusi gas yang relatif kecil membuat penggunaan kapal besar untuk transportasi LNG menjadi tidak efisien secara ekonomi. Oleh karena itu, Djakarta Lloyd berencana menggunakan kapal-kapal LNG skala kecil untuk mengatasi masalah ini.
Dalam kerja sama ini, Djakarta Lloyd akan berperan sebagai operator kapal, sementara CRE akan menyuplai gas, dan CNEC Engineering akan menyediakan infrastruktur dan pembiayaan. Ada beberapa opsi terkait kepemilikan kapal, termasuk kemungkinan Djakarta Lloyd menjadi pemilik kapal atau kapal dimiliki oleh investor dan Djakarta Lloyd yang mengoperasikannya.
"Sebagai pemilik kapal nanti ada beberapa opsi, kita nanti akan kaji, bisa jadi kita yang memiliki, dibiayai investor atau investor yang memiliki kita yang mengoperasikan," tegasnya.
Inovasi dalam distribusi LNG ini diharapkan mampu melayani kebutuhan energi di wilayah-wilayah dengan potensi kecil, namun tetap dengan harga yang terjangkau. Kerja sama ini juga menjadi bagian dari program pemerintah untuk mengonversi penggunaan bahan bakar diesel ke gas, yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
(akn/ega)