matraciceni.com

Ekspor Listrik RI ke Singapura Nambah Jadi 3,4 GW, Nilai Investasi Rp 308 T

Ilustrasi perawatan kabel listrik
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra

Jakarta -

Indonesia akan mengekspor listrik ke Singapura sebesar 3,4 gigawatt (GW) yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT). Kesepakatan ini memiliki nilai investasi US$ 20 miliar atau Rp 308 triliun (kurs Rp 15.400).

Hal ini ditandai dengan Announcement on Cross-Border Electricity Interconnection oleh pemerintah Indonesia, sejumlah perusahaan energi, serta pemerintah Singapura, dalam acara International Sustainability Forum (ISF).

Menteri Ketenagakerjaan Singapura Tan See Leng mengatakan, tahun lalu Singapura dan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung pengembangan proyek-proyek komersial dan interkoneksi untuk perdagangan listrik lintas batas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang juga menjabat sebagai 2ndMinister of Trade and Industry ini juga bilang, persetujuan bersyarat telah diberikan kepada lima perusahaan untuk mengimpor listrik rendah karbon 2 GW dari Indonesia ke Singapura. Namun di tahun ini, telah disepakati ekspor tambahan sebesar 1,4 GW, sehingga totalnya mencapai 3,4 GW.

"Proyek ini akan mengekspor tambahan listrik rendah karbon sebanyak 1,4 gigawatt dari Indonesia ke Singapura," kata Tan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).

ADVERTISEMENT

Tan menjelaskan, penambahan ekspor ini seiring penambahan target impor listrik Singapura dari 4 GW 2035 menjadi 6 GW. Selaras dengan itu, pihaknya memberikan izin tambahan untuk ekspor dari dua konsorsium Indonesia antara lain Total Energies RGE dan Shell Vena Energy Consortium.

Sedangkan lima perusahaan yang telah mendapatkan persetujuan lebih dulu antara lain konsorsium Pacific Medco Solar Energy Medco Power with Consortium partners, PacificLight Power Pte Ltd (PLP) and Gallant Venture Ltd, Salim Group company, Adaro Green, dan TBS Energi Utama.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, nilai kesepakatan dari proyek besar ini diperkirakan mencapai US$ 20 miliar atau setara Rp 308 triliun.

"Saya kira penandatanganan ini nilai proyek ini, Pak Rachmat (Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi) bisikkan ke saya sekitar US$ 20 miliar," ujar Luhut, dalam sambutannya.

Dalam rencana besarnya, lima perusahaan pertama akan memulai proses transmisi listrik ke Singapura pada 2028. Sedangkan untuk dua konsorsium baru, rencananya akan mulai pada 2030. Sumber listriknya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sumatera.

(shc/ara)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat