PT Pertamina International Shipping (PIS) membukukan pendapatan Semester I-2024 sebesar US$ 1,72 miliar atau Rp 26,5 triliun (kurs Rp 15.411/dolar AS). Jumlah ini mengalami peningkatan sekitar 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar US$ 1,62 miliar atau Rp 24,96 triliun.
Corporate Secretary PIS, Muh Aryomekka Firdaus, menjelaskan dari jumlah tersebut perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 280,9 juta atau Rp 4,32 triliun. Jumlah ini naik 103% dari periode yang sama 2023 sebesar US$ 138,5 juta atau Rp 2,13 triliun.
"Kalau kita lihat spesifik untuk kinerja Semester I 2024, ini yang on going banget adalah Alhamdulillah laba kita naik 103% dibandingkan pertengahan tahun lalu. Dan pendapatan kita jadi Januari ke Juni dari US$ 1,6 billion (2023) naik ke US$ 1,7 billion (2024)," terangnya dalam agenda 'Media Lunch' di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Lebih lanjut, Aryomekka menjelaskan peningkatan kinerja selama Semester I 2024 ini dapat terwujud berkat adanya penambahan jumlah kapal pengangkut yang dioperasikan perusahaan.
"Nah kalau ditanya ini kenapa sih kok bisa naik signifikan seperti ini, memang kita sangat agresif dalam melakukan penetrasi di bisnis International. Dari awal tahun itu kita menambah kapal baru sampai tengah tahun ini enam kapal," kata Aryomekka.
"Jadi inilah pendorong utama kinerja keuangan kita. Pastinya kita juga memaksimalkan legacy business. Apa sih legacy business, yaitu bisnis utama kita yang memang angkutan minyak dan gas karena memang kebutuhan domestik yang sangat besar. Kemudian kita juga membangun bisnis rendah karbon," jelasnya lagi.
Di luar itu, peningkatan kinerja Pertamina International Shipping ini juga didorong peningkatan kontribusi pasar non-captive atau pasar internasional perusahaan. Dalam hal ini kinerja perusahaan di pasar internasional naik hingga 19% di 2024.
Simak juga Video: Spotify Cetak Laba Bersih Rp 4,4 T di Kuartal II 2024
[Gambas:Video 20detik]