matraciceni.com

Eks Menteri ESDM Kenang Faisal Basri: Sikat Mafia Migas-Bubarkan Petral

Sudirman Said melayat ke rumah duka Faisal Basri
Sudirman Said melayat ke rumah duka Faisal Basri (Foto: Ilyas Fadilah/)

Jakarta -

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2014-2015, Sudirman Said melayat ke rumah duka mendiang Faisal Basri. Meninggalnya ekonom senior itu dinilai sebagai kehilangan besar, apalagi keduanya sudah saling kenal sebelum masa reformasi.

Sudirman bercerita mandat yang diberikan kepada Faisal Basri sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) tahun 2014, tim yang berperan memberantas mafia migas. Menurutnya berkat kredibilitas Faisal Basri, banyak sosok kompeten akhirnya bergabung ke dalam tim tersebut.

"Pada waktu saya jadi menteri kebetulan beliau bersedia menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dikenal dengan tim pemberantasan mafia migas. Dan karena kredibilitas bang Faisal maka pada waktu itu banyak sekali orang-orang ahli yang sign up, acung tangan bergabung dalam tim ini," katanya di rumah duka Faisal Basri di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyatakan tim tersebut sukses besar dan menghasilkan 12 rekomendasi di sektor migas. Tim Reformasi Tata Kelola Migas juga ada di balik pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral), anak usaha PT Pertamina yang menghasilkan efisiensi besar.

"Ada di upstream, downstream, ahli kilang, ahli hukum, ekonom, dan tim itu sukses besar karena 12 rekomendasi yang diberikan memang kita jalankan termasuk di antaranya membubarkan Petral yang menghasilkan efisiensi luar biasa bagi Pertamina," tutur Sudirman.

ADVERTISEMENT

Ia menilai sosok Faisal Basri tidak pernah berhenti berjuang menyuarakan kebenaran sampai akhir hayat, dan memberikan pendidikan pada masyarakat. "Jadi kita doakan mudah-mudahan khusnul khotimah. Meninggalkan ilmu yang bermanfaat, amal jariyah dan juga putra-putri yang soleh dan solehah," imbuhnya.

Sudirman juga memuji sikap independensi Faisal Basri yang terus dijaga hingga akhir hayat. Menurutnya, memutuskan bergabung pada struktur negara perlu mematuhi tata krama sehingga tidak sebebas di luar pemerintahan.

Tetapi, bukan berarti juga dia tidak peduli pada kegiatan politik. Ia menyebut Faisal Basri merupakan salah satu pendiri Partai Amanat Nasional, terus sempat maju di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

"Untuk posisi-posisi yang elektif beliau punya perhatian dan minat. Tapi untuk yang ditunjuk kelihatannya sejak dulu diminta jadi apa pun, termasuk menjadi Dirjen Pajak, beliau tidak menerima tawaran-tawaran. Dan saya kira negeri ini perlu orang-orang seperti itu, yang terus menyuarakan hati nurani masyarakat dari posisi yang bebas," pungkasnya.

Simak Video: Ekonom Faisal Basri Meninggal Dunia, Begini Sepak Terjangnya

[Gambas:Video 20detik]



(ily/das)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat