Ratusan anak muda tampak memenuhi salah satu ruangan Kantor PT Pertamina Patra Niaga, Jakarta. Para pemuda yang menggunakan seragam rompi dengan dominan warna merah, putih dan biru itu tampak serius menatap layar laptop mereka.
Mereka adalah tim verifikator QR Code. Sehari-hari, mereka melakukan pengecekan terhadap data pendaftar untuk Program Subsidi Tepat.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menjelaskan, tim verifikator ini berjumlah sekitar 140 orang. Mereka memiliki tugas untuk melakukan verifikasi data pendaftar secara manual.
"Ini adalah ruangan tempat teman-teman yang mau melakukan verifikasi ya. Jadi di sini ada sekitar 140 petugas yang melakukan verifikasi secara manual," katanya saat berbincang dengan di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Sejatinya, proses verifikasi data pendaftar subsidi tepat ini dilakukan secara berlapis. Pertamina Patra Niaga menggunakan data Korlantas Polri dan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk melakukan verifikasi data.
Jelasnya, data pendaftar yang masuk akan diverifikasi oleh AI. Namun, saat data yang diunggah oleh pendaftar tidak terbaca, maka AI tidak bisa memproses data tersebut.
Data yang terkendala tersebut seperti foto yang diunggah pecah atau STNK pendaftar tertekuk saat difoto sehingga tidak terbaca sistem. Karena sistem tidak bisa membaca, maka verifikasi dialihkan secara manual.
"Jadi mereka masuk ke sistem manual. Nah tim inilah yang kemudian follow up untuk yang tidak terverifikasi di AI," ujarnya.
Dia mengatakan, verifikasi manual ini bisa dibilang semacam pengecekan ulang. Dia mengatakan, pendaftar yang lolos verifikasi akan mendapat QR Code untuk subsidi tepat.
"Betul (pengecekan), karena kalau beberapa data memang tidak langsung ditolak ya, tapi dilakukan pengecekan ulang. Nah kalau yang dari AI tadi tidak bisa dikenali terus masuk ke sini. Mereka melakukan verifikasi ternyata secara data Korlantas ini benar, ini tetap bisa mendapatkan QR Code," ungkapnya.
Heppy menjelaskan, pendaftaran ini dilakukan supaya subsidi tepat. Dengan pendaftaran ini maka akan diketahui siapa saja pengguna BBM subsidi.
"Dengan adanya data ini diharapkan dapat meminimalisir potensi penyimpangan BBM Subsidi dan memudahkan tracking jika hal tersebut terjadi di lapangan,"tutup Heppy.
Simak Video: Ekspresi Jokowi Saat Tepis Kabar Beli BBM Subsidi Dibatasi Agustus Nanti
[Gambas:Video 20detik]