Saham PT Vale Indonesia Tbk telah dimiliki mayoritas oleh Indonesia setelah holding BUMN tambang, MIND ID menambah kepemilikan menjadi 34%. CEO Vale Indonesia, Febriany Eddy buka-bukaan keuntungan yang didapatkan perusahaan setelah sahamnya dimiliki secara mayoritas oleh BUMN.
Menurutnya, kini Vale bisa mendapatkan dukungan lebih banyak dari pemerintah. Hal ini tentu dapat mempermudah operasional Vale di Indonesia.
"Saya rasa kita dapat dukungan lebih dari pemerintah, karena keberhasilan Vale adalah keberhasilan pemerintah dan membuat Indonesia bisa menjadi lebih baik. Jadi dengan berpindahnya saham dan lebih banyak porsi pemerintah sebenarnya baik ya. Kita dapat dukungan lebih," papar Febriany ketika di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).
Sebagai contoh, Vale Indonesia bisa mendapatkan dukungan lebih untuk mengurus perizinan. MIND ID bisa memberikan lebih banyak dukungan untuk menyelesaikan proyek Vale.
"Oh banyak tentu diskusi dari sisi perizinan dan juga diskusi banyak hal dari pemerintah juga sangat excited ya," ujar Febriany.
Sebagai informasi, porsi saham setelah divestasi selesai dilakukan MIND ID adalah sebagai berikut: MIND ID 34%, Vale Canada Limited 33,88%, Sumitomo Metal Mining, 11,48%, dan kepemilikan saham publik 20%.
Setelah berada di bawah MIND ID, Vale bisa saja mendapatkan modal tambahan dengan suntikan modal negara lewat MIND ID. Namun, sejauh ini Febriany mengatakan pihaknya belum ada sedikitpun pembicaraan untuk meminta Penyertaan Modal Negara (PMN).
Menurutnya, neraca keuangan Vale masih cukup kuat untuk menopang kebutuhan proyek perusahaan. Bahkan, dia yakin keuangan Vale saat ini bisa menopang pertumbuhan perusahaan dalam beberapa waktu ke depan.
"Nggak lah, saat ini balance sheet kita cukup kuat. Kita tidak ada debt. Kita juga preserve kapasitas balance sheet kita ini untuk menopang growth project kita. So far sih kita akan coba manage di PT Vale," sebut Febriany.
Simak Video: Inovasi Energi Terbarukan dan Terobosan PLTA dari PT Vale Indonesia Tbk
[Gambas:Video 20detik]