matraciceni.com

RI Mau Impor 1 Juta Ekor Sapi buat Swasembada Susu dan Makan Bergizi Gratis

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman/Foto: Shafira Cendra Arini/

Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) berencana impor 1 juta sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri. Langkah ini sebagai upaya mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan swasembada susu.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, impor akan dilakukan oleh swasta. Pihaknya akan mendukung dari sisi legalitas dan penyediaan lahan untuk sapi tersebut.

"Impor sapi nanti adalah yang melakukan swasta. Kita sinergi, tapi kita mengupayakan semua legalitas kita permudah," kata Amran di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Agung Suganda menjelaskan, ada 1 juta sapi yang akan diimpor secara bertahap hingga 2029.

"Kita upayakan bahwa 1 juta selama 5 tahun itu, di tahun 2029 kita bisa mencapai swasembada," ujar Agung di lokasi yang sama.

ADVERTISEMENT

Rencana awalnya, sapi akan diimpor dari Australia, namun pihaknya tengah menjajaki impor dari negara lain. Realisasinya akan menunggu revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 tahun 2016 tentang Pemasukan Ternak Dan/Atau Produk Hewan Dalam Hal Tertentu Yang Berasal Dari Negara Atau Zona Dalam Suatu Negara Asal Pemasukan.

"Saat ini masih dari Australia dulu, tetap kita sedang proses untuk negara baru. Setelah revisi kedua PP 4 diselesaikan, dari Brasil," katanya.

Brasil dipilih sebagai salah satu negara importir potensial lantaran kesanggupannya untuk mengekspor 1 juta sapi perah per tahun, sedangkan Australia sanggup mengimpor 100.000 per tahun.

Selain swasembada susu, peningkatan jumlah kebutuhan susu nasional didorong oleh rencana penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Diperkirakan program ini memiliki target penerima program 82,9 juta.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Agung menambahkan, secara keseluruhan kebutuhan susu nasional akan meningkat hingga 4 juta liter per tahun dengan penyelenggaraan program tersebut.

"Hitungan kita di tahun 2029 itu sekitar 8,5 juta ton (kebutuhan susu nasional), karena nambah sekitar 4 sekian juta untuk yang minum susu gratisnya, dengan asumsi 82,9 juta target yang terima. Sesuai dengan hitungan, dengan 200 mili liter ya," ujar Agung.

Di sisi lain, ia tak menampik bahwa kebutuhan impor susu juga akan meningkat didorong program MBG. Namun demikian, ia enggan merincikan berapa proyeksi kebutuhan impor susu di tahun depan.

"Saat ini kan kita masih impor (susu) dalam bentuk bahan baku. Nanti ke depan juga tentu kita harapkan bisa menurun dengan masuknya sapi perahnya, maka impor produk susunya juga akan bisa menurun. Sudah (ada proyeksi jumlah impornya), tapi nanti dengan Pak Menteri (Amran) ya," kata dia.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Agung telah mengungkapkan ada 104 perusahaan swasta yang berkomitmen mendatangkan sapi impor. Saat ini sudah ada 48 perusahaan yang berkomitmen mendatangkan 1 juta ekor sapi perah ke dalam negeri untuk kebutuhan penyediaan susu dalam program makan bergizi gratis

"Sapi perah sudah ada 48 perusahaan yang sudah tanda tangan di atas meterai akan memasukkan sapi perah," ungkap Agung, Jumat (30/8/2024) dikutip dari CNBC Indonesia.

Sementara untuk sapi potong, sudah ada 56 perusahaan yang berkomitmen mendatangkan hampir dari 600.000 ekor untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dalam program MBG.

"Untuk sapi potong sudah ada 56 perusahaan, dan hampir 600 ribu ekor, ini masih kurang 400.000 ekor lagi. Jadi kami terus mengajak para feedlot, para importir daging untuk bisa bekerja sama dan membantu pemerintah untuk mendatangkan sapi potong dari luar negeri. Insyaallah di tahun ini targetkan 60 ribu impor sapi, (terdiri dari) 50 ribu sapi bakalan dan 10 ribu sapi indukan dari Australia. Mudah-mudahan bisa segera masuk dan ini tentu kita harus dorong agar menjadi contoh bagi kita semua," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat