matraciceni.com

Bos Bulog Jamin Stok Beras RI Aman Sampai Akhir Tahun

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan demurrage merupakan risiko importasi yang tak dapat dihindari.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi/Foto: Bulog

Jakarta -

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menjamin ketersediaan stok beras untuk masyarakat Indonesia aman hingga akhir 2024. Diperkirakan stok beras Bulog sampai akhir tahun berkisar di angka 1,5 juta ton.

Hal ini disampaikan Bayu dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI dengan pemerintah. Bayu mengatakan, angka tersebut merupakan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang tersimpan di gudang Bulog.

"Insyaallah cukup. Stok kita sampai dengan akhir tahun diperkirakan sampai 1,5 juta (ton), masih ada di gudang, sampai akhir tahun," kata Bayu di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara akumulasi, Bayu mengatakan dalam dua tahun terakhir pemerintah telah mengimpor beras 5,7 juta ton. Angka ini terdiri atas realisasi impor 2023 sebesar 3 juta ton, serta impor 2024 sampai saat ini 2,7 juta ton.

"Impor 2023 3 juta ton, 2024 sampai dengan saat ini sudah 2,7 juta ton," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai tambahan informasi, Bulog akan kembali mengimpor beras 1,2 juta ton dan diperkirakan tiba sebelum Desember 2024. Impor ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi turunnya produksi beras, serta menjaga stabilitas stok dan harga beras di dalam negeri.

Bayu menjelaskan, pada tahun ini pihaknya mendapatkan persetujuan pemerintah untuk mengimpor beras 3,6 juta ton. Dari jumlah tersebut, hingga Juli 2024 jumlah realisasi impor beras ini sudah mencapai 2,4 juta ton.

Bayu menyebut masih ada sisa kuota beras impor 1,2 juta ton yang belum terealisasi, dan sisa kuota inilah yang diharapkan bisa tiba sebelum Desember 2024. Untuk saat ini, Bulog tengah berupaya menyelesaikan kontrak impor beras sekitar 300.000 ton dari sisa kuota 1,2 juta ton tersebut.

"Sehingga sisanya ada 900.000 ton lagi (yang belum terkontrak) dari total target 3,6 juta ton. Kami berharap semua bisa masuk sebelum Desember," kata dia dikutip dari Antara, Sabtu (31/8/2024).

Bayu menjelaskan beras impor itu nantinya akan dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP), termasuk untuk beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dijual Rp 12.500 per kilogram.

Ketersediaan beras saat ini sudah cukup aman. Belum lagi, Bulog memiliki stok beras sekitar 1,5 juta ton, termasuk dari serapan pengadaan beras dalam negeri yang kini sudah mencapai 900.000 ton. "Kami melihat ada prospek untuk melakukan pengadaan beras dalam negeri dalam satu sampai dua bulan ke depan, terutama pada September nanti," katanya.

(shc/ara)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat