matraciceni.com

Jepang Bakal Kekurangan 1 Juta Pekerja Asing, Kok Bisa?

FILE PHOTO: A Japanese flag flutters atop the Bank of Japan building in Tokyo, Japan, September 21, 2016.
Ilustrasi/Foto: REUTERS/Toru Hanai/File Photo

Jakarta -

Jepang sedang menghadapi tantangan kekurangan pekerja asing sampai satu juta orang pada 2040. Proyeksi ini dikeluarkan salah satu lembaga riset karena menurunnya tingkat kelahiran masyarakat. Penambahan tenaga kerja asing diperlukan jika Jepang ingin mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Dikutip dari Reuters, Jumat (7/5/2024), Japan International Cooperation Agency (JICA) pada Kamis (6/5) mengatakan bahwa dengan laju pertumbuhan penduduk saat ini, sebanyak 5,91 juta pekerja asing akan berada di Jepang pada 2040. Namun, jumlah tersebut dinilai masih kurang 1 juta orang jika Jepang ingin tetap mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan di angka 1,24%.

JICA mengatakan bahwa kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan lapangan kerja di Jepang diperkirakan melebar lebih dari dua kali lipat dibanding 2022. Kesimpulan ini diperoleh setelah para peneliti memperbarui data ekspektasi pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara asal pekerja asing yang menetap di Jepang seperti Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekerja asing sangat krusial bagi perekonomian Jepang. Mereka bisa mengisi kekurangan tenaga kerja lokal akibat faktor lebih banyaknya penduduk lanjut usia serta menurunnya angka kelahiran di negara tersebut. Pada Oktober 2023 saja, jumlah pekerja asing mencapai lebih dari empat kali lipat dalam 15 tahun terakhir. Peningkatan mencapai angka 2,05 juta pekerja asing atau sekitar 3% dari total angkatan kerja Jepang.

Pemerintah Jepang pun telah melakukan segelintir upaya untuk menarik minat para pekerja asing. Mulai dari memperluas izin visa kerja ke sejumlah sektor seperti manufaktur (blue collar workers) dan pekerjaan terampil, serta mengubah opini masyarakat tentang tenaga kerja asing.

ADVERTISEMENT

Namun, pemerintah Jepang juga mengalami banyak tantangan. Mulai dari melemahnya mata uang yen, rendahnya upah konvensional, hingga masalah hak asasi manusia. Jepang dinilai harus meningkatkan upayanya untuk tetap kompetitif dalam persaingan global untuk mendapatkan talenta asing.

Simak juga Video: Roket H3 Jepang Luncurkan Satelit Observasi Penanggulangan Bencana

[Gambas:Video 20detik]




(ara/ara)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat