matraciceni.com

Bos Garuda Ungkap Sederet Masalah Penerbangan Haji

Dirut Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (Foto: Screenshoot 20detik)

Jakarta -

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiapura mengungkap penyebab keterlambatan dalam penerbangan haji. Irfan mengatakan, 21% penerbangan keberangkatan haji mengalami keterlambatan (delay).

Untuk keberangkatan haji ada 292 penerbangan dari 9 embarkasi. Dia melanjutkan, untuk penerbangan yang tepat waktu 32% dan lebih awal 47%.
Irfan mengatakan, penyebab utama keterlambatan sebanyak 86% dari aspek operasional dan 14% adalah aspek teknis.

"Aspek teknis itu purely terkait dengan kerusakan pesawat sementara yang lainnya aspek operasional baik penumpang terlambat, maupun ATC tidak memberi izin untuk bisa terbang karena penuh, dan segala macam," kata Irfan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk pemulangan jemaah haji per Selasa, penerbangan yang tepat waktu 44%, terlambat 29%, dan lebih awal 28%.

"Ini kondisi pemulangan haji per hari kemarin (Selasa) di luar kejadian tadi malam yang sudah kami sampaikan di media, di mana salah satu pesawat yang kita sewa terbang dari Solo tidak berawak untuk menjemput jemaah haji di Jeddah mengalami kerusakan dan harus kembali," katanya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Irfan mengatakan, 96% keterlambatan disebabkan oleh aspek operasional dan 4% aspek teknis armada. Dia mengatakan, penerbangan haji akan selesai 21 Juli ke depan.

"Ini operasional haji akan berhenti tanggal 21 Juli ke depan," katanya.

Dalam keterangannya, Garuda memastikan kesiapan pesawat pengganti imbas peristiwa Return to Base (RTB) atau putar balik pada penerbangan GA-6239 rute Solo-Jeddah. Pesawat penjemput jemaah haji ini putar balik ke Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah, karena ada masalah teknis.

Irfan menyampaikan sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut pihaknya telah menyiapkan armada pengganti untuk melayani penjemputan jemaah haji ke Jeddah.

"Garuda Indonesia memastikan kesiapan pesawat pengganti imbas peristiwa Return to Base pada penerbangan GA-6239 dengan rute penerbangan Solo-Jeddah," kata Irfan.

Kejadian putar balik ini menimpa penerbangan GA-6239 dengan pesawat jenis Airbus 330-300, salah satu armada sewa yang dipersiapkan untuk melayani penerbangan haji pada tahun ini. Pesawat tersebut sedianya dipersiapkan untuk melayani penerbangan dari Jeddah pada fase pemulangan jemaah haji Indonesia menuju Tanah Air.

Irfan menjelaskan, penyebab terjadinya putar balik atau RTB ini dikarenakan adanya masalah teknis pada salah satu engine pesawat. Kondisi ini pun akhirnya mengharuskan agar dilakukan pengecekan kembali serta tindak lanjut prosedur perawatan armada.

"Penerbangan GA-6239 tersebut berangkat dari Solo setelah menjalani prosedur inspeksi pesawat rutin oleh pihak lessor maupun tim terkait. Sesaat setelah pesawat lepas landas, Pilot in Command (PIC) menemukan adanya indikator cockpit yang menunjukkan kondisi salah satu engine pesawat yang memerlukan pengecekan lebih lanjut, sehingga PIC selanjutnya secara cepat memutuskan untuk melakukan prosedur RTB ke Solo," jelasnya.

(acd/das)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat