matraciceni.com

Debat Panas Pilpres AS, Trump dan Biden Saling Tunjuk soal Inflasi

ATLANTA, GEORGIA - JUNE 27: U.S. President Joe Biden (R) and Republican presidential candidate, former U.S. President Donald Trump participate in the CNN Presidential Debate at the CNN Studios on June 27, 2024 in Atlanta, Georgia. President Biden and former President Trump are facing off in the first presidential debate of the 2024 campaign.   Justin Sullivan/Getty Images/AFP (Photo by JUSTIN SULLIVAN / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Foto: Trump dan Biden di debat Pilpres AS 2024 (Getty Images via AFP/JUSTIN SULLIVAN)

Jakarta -

Debat perdana pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) berlangsung sengit. Presiden AS saat ini, Joe Biden dan pesaingnya dari Partai Republik Donald Trump saling menyalahkan soal inflasi.

Trump menuding kinerja buruk Biden menyebabkan lonjakan inflasi dan merugikan negara. Trump mengklaim inflasi dapat terkontrol dengan baik semasa ia masih menjabat presiden 2017-2021.

"Kinerjanya buruk hingga inflasi membunuh negara kita. Kondisi ini benar-benar membunuh kita," kata Trump dalam debat tersebut, dikutip dari Reuters, Sabtu (29/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai respons, Biden mengaitkan puncak inflasi AS dua tahun lalu yang mencapai 9% bisa turun menjadi 3,25%. Menurutnya, lonjakan inflasi hingga 9% disebabkan kebijakan Trump yang salah dalam mengatasi pandemi COVID-19.

"Perekonomian runtuh di bawah kepemimpinan Trump," balas Biden.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut, pihaknya mencoba memulihkan apa yang terjadi di era Trump. Gangguan besar-besaran akibat pandemi COVID-19 membuat sulit untuk membandingkan catatan ekonomi sosok itu. Keduanya kini berjuang sebelum pemilu dilaksanakan pada 5 November.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan inflasi jauh lebih tinggi saat Biden menjabat. Sementara saat Trump menjabat, inflasi tidak pernah melebihi 3%

Kini di bawah pemerintahan Biden, inflasi telah berada di kisaran 3%, kecuali tiga bulan pertama masa jabatannya. Inflasi berada di atas 5% selama lebih dari separuh masa jabatannya sejauh ini.

Dampak buruk akibat kenaikan harga-harga cukup signifikan. Meskipun upah karyawan sudah naik, barang belanja yang bisa dibawa pulang para pekerja AS justru menyusut.

Ketika inflasi pertama kali melonjak pada musim semi 2021, sebagian besar analis dan pembuat kebijakan di The Fed mengira inflasi hanya bersifat sementara. Namun pada akhir 2021, hampir tidak ada yang berpikir demikian.

Sebagai tanggapan, The Fed menaikkan biaya pinjaman secara agresif untuk menurunkan inflasi, dan harga-harga kini tidak lagi naik secepat sebelumnya. Meskipun tingkat suku bunga lebih tinggi, yang juga bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi, pasar tenaga kerja masih ketat, dengan tingkat pengangguran berada pada atau di bawah 4% selama dua tahun terakhir.

Simak Video 'Saling Serang Biden-Trump di Panggung Debat Capres AS':

[Gambas:Video 20detik]



(ily/ara)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat