matraciceni.com

Judi Online Makin Meresahkan! Ini Pesan OJK buat Keluarga Korban

Ilustrasi judi online (Foto: Istimewa)
Ilustrasi - Foto: Istimewa

Jakarta -

Perkembangan aktivitas judi online (judol) di Tanah Air semakin meresahkan. Bahkan beberapa waktu lalu media sempat digemparkan dengan tragedi seorang wanita membakar suaminya gara-gara terjerat judol.

Merespons kejadian tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menyampaikan rasa prihatinnya.

Menurutnya, dibutuhkan upaya 'total football' untuk memberantas aktivitas keuangan digital seperti judi online. Untuk menjalankannya, dibutuhkan kerja sama dari seluruh bagian OJK, termasuk Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (PASTI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sama-sama kita kepung supaya seperti pinjol ilegal investasi, kemudian investasi ilegal, juga kita berantas bersama-sama," kata wanita yang akrab disapa Kiki ini, di Komplek Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

Peningkatan literasi dan inklusi keuangan juga menjadi salah satu langkah yang terus digencarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini sebagai upaya preventif dalam menekan pertumbuhan aktivitas keuangan ilegal di Tanah Air. Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk terus waspada, mengingat perkembangan teknologi sendiri bagai pedang bermata dua.

ADVERTISEMENT

"Satu ini sangat bermanfaat buat kita tapi ini juga risiko, karena semuanya masuk ke sini. Ternyata Ibu Menteri (Sri Mulyani) sendiri juga dapat penawaran (pinjol dan investasi bodong), ibu kita juga dapat penipuan yang kalau kita sendiri ketawa, kok masih menawarkan kayak gini," ujar dia.

Kita semua tau ini penipuan, tapi kan nggak semua orang seperti kita, mungkin saudara-saudara kita yang di close-up atau apa, belum tau seperti itu. Jadi makanya kita harus sama-sama melakukan edukasi. Kita melihat fungsi dari ibu ini penting banget, karena banyak, tadi cerita kan suaminya yang kena (dibakar), banyak juga ibu-ibu yang terkena penipuan investasi," sambungnya.

Sementara untuk keluarga yang terdampak, Kiki berpesan agar masyarakat bisa mengambil Langkah tegas untuk menghentikan aktivitas judi online tersebut sehingga tidak menjadi kebiasaan dan membentuk rantai yang berkepanjangan.

"Keluarga yang terdampak menurut saya ya, cut off ya, kalau misalnya dia punya kebiasaan tadi yang judi online, berhenti, dan kemudian apa yang masih bisa disisakan, jadi misalnya kayak orang yang sudah terjebak judi online, yang penting dia jangan seperti orang kecanduan seperti itu," kata dia.

Lebih lanjut, berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Kemenko Polhukam) yang dipaparkan Kiki, banyak masyarakat usia muda yang terjerat judi online.

"Keluarga, nomor satu keluarga. Ibu, keluarga itu adalah benteng utama, kita keluarga dalam menghadapi berbagai terjangan, apa usaha-usaha penipuan. Karena sekarang orang mau menipu tuh makin banyak caranya," ujar dia.

Simak juga Video: Pengakuan Pengisi ATM Gasak Uang Rp 1,1 M Buat Judi Online-Beli Kendaraan

[Gambas:Video 20detik]




(shc/kil)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat